Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Kementrian Perumahan Rakyat akan membantu Pemerintah Provinsi Maluku Utara membangun 3.500 unit rumah sederhana di wilayah itu. Pemprov Maluku Utara telah menyiapkan lahan hingga 35 hektare (ha) untuk perumahan tersebut.
Menurut Deputi Bidang Pembiayaan Kemenpera, Sri Hartoyo, Kemenpera siap membantu pembiayaan pembangunan rumah yang diminta oleh Gubernur Maluku Utara, Thaib Armaiyn pekan lalu. "Dana yang mereka butuhkan akan kami kucurkan dari anggaran tahun ini yang mencapai Rp 6,25 triliun asalkan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan," ujar Hartoyo, Senin (16/5).
Tahun ini, Kemenpera menargetkan bisa membangun rumah sederhana sebanyak 134.000 unit dan rumah sangat sederhana sebanyak 50.000 unit. Pemerintah menetapkan harga rumah sederhana sebesar Rp 70 juta per unit. Sedangkan harga rumah sangat sederhana hanya sebesar Rp 25 juta per unit.
Hartoyo bilang, masyarakat yang berhak membeli rumah sangat sederhana ini adalah mereka yang belum punya rumah dan penghasilannya di bawah Rp 2,5 juta per bulan. Pemerintah memberikan subsidi bunga bagi pembeli rumah murah ini.
Thaib Armaiyn, Gubernur Maluku Utara, menambahkan bahwa 3.500 rumah itu digunakan untuk kebutuhan rumah para pegawai negeri sipil (PNS). Maluku Utara merupakan salah satu daerah hasil pemekaran yang membutuhkan perumahan bagi warganya. "Para PNS di daerah sangat memerlukan bantuan penyediaan rumah mengingat penghasilan mereka tak besar," ungkap Thaib.
Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa menekankan perlu ada inisiatif dari para kepala daerah dalam membangun rumah murah. Inisiatif tersebut secara tidak langsung akan mendorong peningkatan pembangunan perumahan di daerah.
Menurut Suharso, masih tersedianya lahan yang cukup luas di daerah yang bisa dimanfaatkan oleh pemda setempat untuk keperluan pembangunan rumah sederhana maupun sangat sederhana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News