Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) berupaya mempercepat pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di tahun depan. Pengembangan destinasi dan sumber daya manusia serta pemberdayaan masyarakat akan menjadi fokus Kemenparekraf.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan, upaya mempercepat 5 DPSP itu juga dilakukan pada ruang lingkup pengembangan industri dan investasi, pengembangan promosi, product development and event, serta pengembangan produk ekonomi kreatif yang diharapkan dapat menggerakkan ekonomi dengan terbukanya lapangan kerja lebih luas.
"Pengembangan ke depan akan kami lakukan melalui kerjasama dan kolaborasi yang optimal dengan unsur pentahelix. Kami akan mengajak institusi pendidikan, pelaku usaha, komunitas, pemerintah daerah, serta media. Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah yang fokus menghadirkan kebijakan yang berpihak kepada pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis yang disiarkan Rabu (1/12).
Untuk pengembangan destinasi, Kemenparekraf akan menitikberatkan pada pengembangan dan penguatan atraksi, aksesibilitas, amenitas, serta ancillary. Diwujudkan melalui berbagai program seperti pengembangan destinasi wisata, sertifikasi pariwisata berkelanjutan, revitalisasi sarana di destinasi wisata, dan lainnya.
Baca Juga: KPPIP dorong optimasi pendanaan pengadaan tanah proyek strategis nasional
Begitu juga untuk pengembangan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat. Yang akan dilakukan dengan program-program seperti sertifikasi kompetensi pariwisata, pendampingan SDM ekraf, wirausaha mandiri, juga pendampingan SDM desa wisata.
"Juga pengembangan ekonomi kreatif dengan beberapa program seperti Beli Kreatif Lokal. Kemarin ini kita lakukan Beli Kreatif Danau Toba, dan terbukti bisa mengangkat tiga kali lipat. Kita kembangkan kesiapan produk ekonomi kreatif untuk tentunya dari segi promosi, produksi dan kualitas. Demikian dengan event-event daerah yang akan terus diperkuat," ujar Sandiaga.
Adapun anggaran Kemenparekraf/Baparekraf yang disiapkan untuk percepatan pengembangan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di tahun depan sebesar Rp 351,6 miliar. Jumlah tersebut naik 74,3% dari tahun anggaran 2021 yang sebesar Rp 201,7 miliar. "Alokasi dukungan anggaran Tahun 2022 sudah terpetakan untuk 5 destinasi super prioritas dan ini tentunya akan kita optimalkan," imbuh Sandiaga.
Sandiaga juga berharap dukungan dari kementerian/lembaga terkait terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga dapat meningkatkan indeks daya saing pariwisata Indonesia. Khususnya pada pilar-pilar yang tingkat daya saingnya masih rendah. Seperti Environment Sustainability, Health and Hygiene, Tourist Service Infrastructure, Safety and Security, ICT Readiness serta Ground and Port Infrastructure.
Baca Juga: Ini alasan Bhakti Agung (BAPI) tertarik kembangkan kawasan hunian di Rangkasbitung
"Saya sudah lihat begitu giatnya pembangunan yang saat ini dilakukan. Mari wujudkan 5 destinasi pariwisata super prioritas betul-betul berkualitas dengan penuh totalitas," ungkapnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam “Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas Tahun 2021”, Rabu (1/12), menyampaikan bahwa Rakornas kali ini digelar untuk membahas sejumlah isu utama yang jadi fokus pemerintah untuk diselesaikan.
Berdasarkan hasil Rakornas Pengembangan Lima DPSP tahun 2020, telah disepakati sebanyak 101 isu agar dapat diselesaikan. "Dalam perkembangannya, sebanyak 14% isu telah selesai, 55% isu sedang berjalan, 18% isu masih dalam pembahasan, dan 13% isu tertahan penyelesaiannya," kata Luhut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News