Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SeskemenkopUKM) Rully Indrawan menuturkan, guna mempercepat pergerakan UMKM pihaknya mendorong para pelaku UMKM, untuk bergabung dalam wadah koperasi.
"Saat ini, koperasi sebagai agregator ekonomi nasional," kata Rully dalam siaran pers pada Rabu (2/12).
Dimana, apabila pelaku UMKM berjalan sendiri-sendiri, maka akan sulit untuk berkembang. Dengan UMKM yang tergabung dalam koperasi, maka akan memiliki bargaining position yang kuat, termasuk dalam menentukan harga jual produknya.
Baca Juga: Potensi pasar besar, pemerintah dorong UMKM manfaatkan ekosistem digital
Koperasi dibutuhkan oleh UMKM sebagai agregator. Nantinya, UMKM fokus dalam memproduksi, sedangkan koperasi yang akan mengurus penjualan, bahan baku, akses pembiayaan, hingga perijinan.
Adapun terkait peran perguruan tinggi, Rully juga mengajak setiap kampus untuk membangun jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa."Ketika para mahasiswa lulus nanti, mereka tidak masuk ke dalam golongan pencari kerja, tapi sudah mampu menciptakan lapangan kerja," kata Rully.
Kembali ditegaskan bahwa UMKM merupakan nyawa dan roh bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, masyarakat diminta tidak memandang kecil UMKM.
Dimana dari 64 juta pelaku usaha yang ada di Indonesia, 99,99% diantaranya adalah UMKM. Dari jumlah itu, 90% merupakan pelaku usaha mikro, seperti perdagangan kaki lima, penjual bakso, dan sebagainya. Rully kembali mengajak kalangan kampus untuk mempersiapkan diri menjadi pelaku usaha.
Selanjutnya: Pengamat Ekonomi: UU Cipta Kerja berikan akses kemudahan berusaha bagi UMKM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
