Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menggelontorkan dana untuk pembiayaan investasi tahun ini sebesar Rp 176,3 triliun.
Pembiayaan investasi ini akan didominasi untuk mendukung pembangunan klaster infrastruktur.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawari menyampaikan, pembiayaan investasi tahun ini akan berfokus pada sektor prioritas demi mensejahterakan masyarakat.
Adapun sebanyak Rp 85,3 triliun atau 48,5% dari total anggaran pembiayaan investasi akan disalurkan untuk infrastruktur.
Baca Juga: Menkeu Sebut Realisasi Belanja Anggaran Kesehatan Tumbuh 12% pada Bulan Lalu
“Dari jumlah ini, sebesar Rp 85,3 triliun atau 48,5% akan digunakan untuk mendukung pembangunan infrastruktur,” tutur Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA, Rabu (22/2).
Kemudian, pembiayaan investasi juga akan disalurkan untuk penyediaan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Dia mencatat, selama tahun 2023, pembiayaan investasi kepada BP Tapera ditargetkan untuk menyalurkan pembiayaan 229.000 unit rumah FLPP bagi MBR dengan nilai Rp 26,21 triliun.
Kemudian, tambahan PMN non tunai kepada PT RNI (Persero) di tahun anggaran (TA) 2023 akan dialokasikan sebesar Rp 2,56 triliun. Ini ditujukan untuk memperbaiki struktur permodalan holding BUMN industri pangan dan memperbaiki rasio keuangan utama perusahaan.
Baca Juga: Naik 48,6%, Penerimaan Pajak Capai Rp 162,23 Triliun pada Januari 2023
“Diharapkan tambahan PMN non tunai ini mampu meningkatkan kapasitas leverage perusahaan,” jelasnya.
Di sisi lain, pembiayaan investasi pada BLU Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) TA 2023 akan dialokasikan sebesar Rp 20 triliun, dengan target penyaluran tahun 2023 sebesar Rp 3,08 triliun dari hasil kelolaan dana abadi di bidang Pendidikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News