kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Kemenkeu Perkuat Kebijakan Guna Tingkatkan Daya Saing Manufaktur Indonesia


Selasa, 02 Januari 2024 / 19:01 WIB
Kemenkeu Perkuat Kebijakan Guna Tingkatkan Daya Saing Manufaktur Indonesia
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu. Kemenkeu Perkuat Kebijakan Guna Tingkatkan Daya Saing Manufaktur Indonesia.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTAKementerian Keuangan (Kemenkeu) terus menyiapkan kebijakan yang bisa terus mendorong nilai tambah yang semakin tinggi pada sektor manufaktur di Indonesia.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu, mengatakan bahwa pemerintah akan terus meningkatkan daya saing sektor manufaktur agar bisa bersaing dengan global.

Untuk itu. kebijakan-kebijakan yang strategis perlu dilakukan khususnya untuk melihat sektor-sektor tertentu yang memberikan multiplier effect yang tinggi.

"Kita melihat bagaimana manufaktur itu juga sangat ditentukan oleh kebijakan-kebijakan yang semakin konsisten. Daya saing dari manufaktur ini lah yang akan terus kita coba perbaiki dan kita tingkatkan supaya semakin bisa bersaing secara global," ujar Febrio dalam Konferensi Pers APBN Kita, Selasa (2/1).

Baca Juga: Industri Manufaktur Bisa Tumbuh Lebih Tinggi Jika Hal Ini Terpenuhi

Dirinya mencotohkan, saat ini sektor otomotif di Indonesia sudah relatif cukup kuat. Namun, pemerintah juga melihat peluang untuk memanfaatkan ekosistem green economy sehingga nilai tambah yang tercipta semakin banyak di Indonesia.

Ini tentunya akan menjadi bagian dari global value change (GVC) di mana Indonesia bisa menciptakan nilai tambah yang semakin banyak di Indonesia.

"Itu lah yang kita harapkan contoh-cnmtoh bagaimana kebijakan manufaktur yang semakin kuat dan semakin konsisten ke depan. Tentunya ini kita harapkan akan membuat daya saing manufaktur kita semakin tinggi," katanya.

Baca Juga: Kemenperin: Carut-Marut Penerapan HGBT, Penyebab Berkurangnya Daya Saing Industri RI

Di sisi lain, pemerintah juga akan tetap memberikan dukungan fiskal yang sangat besar bagi dunia usaha. Dalam hal ini, sektor manufaktur merupakan sektor yang paling besar menikmati belanja perpajakan.

"Nah tentunya ini kita harapkan akan bisa terus dimanfaatkan. Belanja perpajakan seperti tax holiday dan tax allowance ini juga kita perbaiki dan kita pastikan semakin mencapai targetnya untuk semakin dirasakan manfaatnya oleh sektor-sektor usaha yang bisa meningkatkan nilai tambahnya," terang Febrio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×