kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,45   0,83%
  • KOMPAS100 1.107   11,93   1,09%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   1,25   0,57%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,59   1,05%
  • IDX80 127   1,36   1,08%
  • IDXV30 135   0,76   0,57%
  • IDXQ30 149   1,76   1,20%

Kemenkes Targetkan Pemenuhan 10.000 USG di 10.000 Puskesmas Tercapai di 2023


Rabu, 22 Februari 2023 / 18:53 WIB
Kemenkes Targetkan Pemenuhan 10.000 USG di 10.000 Puskesmas Tercapai di 2023
ILUSTRASI. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Kementerian Kesehatan menargetkan pemenuhan 10.000 USG bisa tercapai hingga akhir 2023.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan pemenuhan 10.000 USG pada 10.000 puskesmas dapat tercapai hingga akhir tahun ini.

Menteri Kesehatan Budi Gunandi Sadikin mengatakan, per Februari ini Kemenkes telah mendistribusikan 6.000 USG di beberapa puskesmas yang tersebar di Indonesia.

"Sekarang sudah ada 6.000 USG, akhir tahun ini semua puskesmas target sudah punya USG," kata Budi dalam agenda Lokapala CISDI Saatnya Berubah di Jakarta Selatan, Rabu (22/2).

Budi menceritakan, pada awal ia dilantik, baru ada 2.600 puskesmas yang memiliki alat USG. Menurutnya hal ini turut menyebabkan angka kematian tinggi terhadap ibu dan anak karena tidak dapat melakukan deteksi dini.

Baca Juga: Aplikasi PeduliLindungi Bakal Diganti Menjadi SatuSehat, Ini Manfaatnya

Untuk itu dalam program transformasi kesehatan, revitalisasi puskesmas dan posyandu menjadi salah satu program yang akan digaungkan dalam peningkatan layanan primer.

"Pesan presiden ke saya cuma tiga yaitu vaksinasi, atasi pandemi dan lakukan transformasi besar besaran. Nomor satu dan dua sudah dilaksanakan tinggal kita bereskan untuk transformasi kesehatan," tambah Budi.

Bukan hanya untuk deteksi kehamilan, USG ini nantinya dapat digunakan sebagai alat deteksi dini kanker payudara dan kanker servik.

Sehingga diharapkan dengan pemenuhan 10.000 USG di puskesmas seluruh Indonesia, masyarakat tidak perlu ke rumah sakit untuk melakukan deteksi dini kanker.

"USG kita beli bisa buat deteksi kanker payudara kemudian kanker servik bisa lakukan HPV DNA mulai tahun ini," imbuh Budi.

Baca Juga: Soal Status dari Pandemi ke Endemi Covid-19 di Indonesia, Menkes Akan Temui WHO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×