Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan pemenuhan 10.000 USG pada 10.000 puskesmas dapat tercapai hingga akhir tahun ini.
Menteri Kesehatan Budi Gunandi Sadikin mengatakan, per Februari ini Kemenkes telah mendistribusikan 6.000 USG di beberapa puskesmas yang tersebar di Indonesia.
"Sekarang sudah ada 6.000 USG, akhir tahun ini semua puskesmas target sudah punya USG," kata Budi dalam agenda Lokapala CISDI Saatnya Berubah di Jakarta Selatan, Rabu (22/2).
Budi menceritakan, pada awal ia dilantik, baru ada 2.600 puskesmas yang memiliki alat USG. Menurutnya hal ini turut menyebabkan angka kematian tinggi terhadap ibu dan anak karena tidak dapat melakukan deteksi dini.
Baca Juga: Aplikasi PeduliLindungi Bakal Diganti Menjadi SatuSehat, Ini Manfaatnya
Untuk itu dalam program transformasi kesehatan, revitalisasi puskesmas dan posyandu menjadi salah satu program yang akan digaungkan dalam peningkatan layanan primer.
"Pesan presiden ke saya cuma tiga yaitu vaksinasi, atasi pandemi dan lakukan transformasi besar besaran. Nomor satu dan dua sudah dilaksanakan tinggal kita bereskan untuk transformasi kesehatan," tambah Budi.
Bukan hanya untuk deteksi kehamilan, USG ini nantinya dapat digunakan sebagai alat deteksi dini kanker payudara dan kanker servik.
Sehingga diharapkan dengan pemenuhan 10.000 USG di puskesmas seluruh Indonesia, masyarakat tidak perlu ke rumah sakit untuk melakukan deteksi dini kanker.
"USG kita beli bisa buat deteksi kanker payudara kemudian kanker servik bisa lakukan HPV DNA mulai tahun ini," imbuh Budi.
Baca Juga: Soal Status dari Pandemi ke Endemi Covid-19 di Indonesia, Menkes Akan Temui WHO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News