Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan bersiap menggelar pertemuan pertama Menteri Kesehatan Negara Anggota G20 (The 1st G20 Health Ministers Meeting) di Daerah Istimewa Yogyakarta hari ini, 20 Juni 2022.
Juru Bicara G20 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pertemuan pertama ini bertujuan untuk menggalang dukungan dari Menteri Kesehatan G20 dalam upaya memperkuat sistem Kesehatan global serta penggalangan dana untuk menghadapi pandemi selanjutnya.
“Hal ini sejalan dengan tema besar Presidensi G20 yakni “Strengthening Global Health Architecture, with Building Global Health System Resilience and Mutual Recognition for International Mobility, and Manufacturing Hub and Research”, yang menekankan pada tiga isu prioritas,” kata Nadia dalam konferensi pre-event The 1st G20 HMM pada Jumat (17/6).
Baca Juga: G20 Berencana Kumpulkan Dana Persiapan Pandemi Sebesar US$ 1,5 Miliar Tahun Ini
Adapun ketiga isu penting yang dibahas dalam HMM adalah pertama, membahas langkah-langkah yang diperlukan untuk membangun ketahanan sistem kesehatan global, baik melalui penggalangan sumber dana dengan pembentukan Financial Intermediary Fund (FIF), penggalangan sumber daya dengan mekanisme yang lebih permanen, serta berbagi informasi dan data melalui konsep model GISAID+ untuk patogen yang berpotensi menimbulkan pandemi.
“Kerja sama global sangat penting untuk mengatasi pandemi saat ini dan memastikan kita siap menghadapi pandemi selanjutnya. Untuk itu, pertemuan ini menjadi momentum penting bagi G20 untuk menggalang dukungan dalam rangka meningkatkan kapasitas sistem Kesehatan nasional, regional dan global,” tambah Nadia.
Pada sesi selanjutnya, HMM Kementerian Kesehatan akan melaporkan hasil pertemuan side event tentang Tuberculosis, One Health dan Antimicrobial Resistance (AMR) yang telah dilakukan sebelumnya.
Baca Juga: Upaya G20 Mengadvokasi dan Mengelola Beban Utang Negara-Negara di Dunia
Nadia menjabarkan untuk side event TB, Presidensi Indonesia G20 tahun 2022 menawarkan kesempatan untuk memfokuskan kembali upaya untuk mengakhiri TB secara global, melalui penguatan komitmen untuk mempertahankan dan meningkatkan pendanaan serta mengadopsi metodologi yang lebih baru untuk mendanai upaya di tingkat global.
Selanjutnya pada side event AMR, Presidensi G20 Indonesia mengupayakan keberlanjutan Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian AMR untuk mencapai Universal Health Coverage dan tujuan The Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030.
Baca Juga: B20 WiBAC Dorong Pemberdayaan UMKM Perempuan untuk Akselerasi Ekonomi Global
Disamping kedua agenda utama tersebut, akan dilaksanakan Joint Finance and Health Ministers Meeting (JFHMM) pada 21 Juni 2022. Pertemuan ini merupakan pertemuan pertama antara Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan G20 serta WHO dan Bank Dunia yang akan mendiskusikan lebih lanjut mengenai pembiayaan untuk Prevention, Preparedness, dan Respons (PPR) yang lebih memadai, lebih berkelanjutan dan terkoordinasi dengan lebih baik melalui pembentukan FIF.
“Pertemuan pertama ini diharapkan tercapai satu kesepakatan terutama terkait pembentukan FIF menjadi badan permanen bukan adhoc dalam rangka kesiapan kita menghadapi pandemi ke depannya,” tutup Nadia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News