kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenkes: Integrasi Layanan Kesehatan Digital Rampung Tahun Depan


Minggu, 17 Juli 2022 / 07:30 WIB
Kemenkes: Integrasi Layanan Kesehatan Digital Rampung Tahun Depan
ILUSTRASI.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berupaya melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunandi Sadikin mengatakan, saat ini Kemenkes tengah menyiapkan Layanan kesehatan berbasis digital di Rumah sakit hingga puskesmas yang terintegrasi dengan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) yang akan rampung tahun depan dan mulai bisa di gunakan.

“Kami kasih waktu sampai Desember 2023, semua klinik, puskesmas, rumah sakit, laboratorium dan apotik harus ikut standar Fast Healthcare Introperability Resources (FHIR) yang sudah di desain dan akan diluncurkan 17 Agustus 2022,” kata Budi dalam Webinar Penjaskes, yang diikuti dari Youtube Kemenkes, Jumat (15/7).

Dia menjelaskan, bahwa Kemenkes telah merilis ASIK yang mengintegrasikan seluruh aplikasi yang berlaku di fasilitas pelayanan menggunakan standar sistem operasi data FHIR.

Model data FHIR adalah sistem operasi digital untuk menentukan sumber daya dan metadata terkait, seperti konten klinis dan informasi sistem terkait lainnya dalam format modular yang konsisten, terstruktur namun fleksibel.

Baca Juga: Kemenkes Pantau Kondisi Kesehatan Jemaah Haji Pasca Pulang ke Tanah Air

Budi mengatakan, Kemenkes akan mulai melakukan transformasi teknologi kesehatan di Indonesia dan akan mengubah seluruh layanan kesehatan di tingkat puskesmas sampai Rumah Sakit berbasis digital.

“Di puskesmas akan didukung fasilitas telehealth yang dapat menjangkau interaksi pasien dan dokter tanpa mengenal jarak. Selain itu juga akan ada layanan penggunaan bluetooth untuk timbang berat dan ukur tinggi badan. Semua akan mulai di dorong teknologinya,” tambahnya.

Tidak hanya itu, Budi menyebut, Kemenkes juga akan mendistribusikan alat ultrasonografi (USG) medis dengan feature remote. Sehingga ini memudahkan pasien untuk terhubung dengan dokter spesialis di rumah sakit dan bisa mendapat layanan hanya melalui ponsel pintar.

“Semua layanan contohnya seperti fungsi remote dan telehealth di Puskes akan terintegrasikan k sistem ASIK nantinya,, termasuk juga diagnosa laboratorium,” jelas dia.

“Seluruh laboratorium berbasis digital, mulai dari puskesmas untuk kimia darah sampai laboratorium kecil di posyandu seperti tes cepat HB, Covid - 19, dengue, TBC akan menggunakan kode batang,” tambahnya.

Baca Juga: Kasus Harian Covid-19 di Indonesia Menembus Angka 3.000, Kapan Puncak Gelombang?

Sementara di tingkat rumah sakit, sistem operasi FHIR akan digunakan sebagai standardisasi rekam medis. Data diagnostik di laboratorium dan klinik di rumah sakit akan langsung masuk ke aplikasi PeduliLindungi.

“Aplikasi PeduliLindungi yang kini dipakai untuk melacak kasus Covid -19 akan diintegrasikan tes darah, CT Scan, MRA dari para pasien akan masuk semua. Kenapa menggunakan PeduliLindungi? Karena saat ini PeduliLindungi sudah dipakai 95 juta pengguna,” pungkas Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×