kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemendikbudristek Pamer Program Pemerataan Guru di Hadapan Unesco


Selasa, 04 Juli 2023 / 17:35 WIB
Kemendikbudristek Pamer Program Pemerataan Guru di Hadapan Unesco
ILUSTRASI. Sekretaris Jenderal Kementerin Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Suharti


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BALI. Kementerin Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengaku telah mempunyai solusi terkait penyelesaian masalah belum mertanya persebaran guru terampil di daerah 3 T (tertinggal, terdepan dan terluar).

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerin Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Suharti dalam konferensi Internasional Inclusive Lifelong Learning Conference (ILLC) bersama Unesco di Bali, Selasa (4/7).  

Baca Juga: Kemendikbudristek Usulkan Pagu Anggaran Naik Menjadi Rp 95,3 Triliun

Suharti menegasakan bahwa Kemendikbudristek telah mempunyai beberapa program. Pertama, platform merdeka mengajar.

Memurutnya, melalui platform merdeka mengajar dapat mempermudah guru di berbagai daerah untuk memberikan pelatihan dan peningkatan keterampilan mereka mengajar.

Guru dapat mengakses platform ini dimanapun berapa dan bisa dijadikan bekal pelatihan untuk membuat pembelajaran yang menarik.

"Platform merdeka mengajar yang sudah bisa di download melalui aplikasi. Jadi guru juga bisa belajar, sehingga tidak hanya medapatkan pelatihan formal secara tatap muka tapi juga bisa belajar secara mandiiri," kata Suharti dalam konferensi pers di Inclusive Lifelong Learning Conference (ILLC), Bali, Selasa (4/7).

Bukan hanya itu, Suharti mengatakan bahwa pemerintah juga mempunyai program kampus mengajar.

Kampus mengajar menyasar mahasiswa di perguruan tinggi. Melalui program ini mahasiswa dapat berkontribusi untuk menjadi pengajar di sekolah-sekolah daerah tertinggal dan sekolah yang memiliki kopetensi literasi rendah.

"Jadi kita kirim masahasiwa dari perguruan tinggi untuk mengajar menjadi tutor di sekolah daerah tertinggal dan sekolah yang memiliki kompetensi literasi rendah," papar Suharti.

Baca Juga: Literasi Digital Sektor Pemerintahan kepada Pegawai ASN Kemendikbudristek

Menurut Suharti berbagai program tersebut dapat menjadi solusi belum meratanya penyebaran guru terampil.  Dengan begitu masyarakat bisa mendapatkan pelayanan pendidikan sekalipun berada di wilayah tertinggal.

"Jadi mudah mudahan dengan berbagai program yang dilakukan kemendikbudristek dengan dukungan pihak lain bisa memberi layanan lebih baik pada masyarakat," papar Suharti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×