kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.498.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.869   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.180   -15,38   -0,21%
  • KOMPAS100 1.103   -3,42   -0,31%
  • LQ45 875   -1,81   -0,21%
  • ISSI 219   -0,87   -0,40%
  • IDX30 447   -1,42   -0,32%
  • IDXHIDIV20 538   -2,95   -0,54%
  • IDX80 127   -0,35   -0,27%
  • IDXV30 135   -0,21   -0,15%
  • IDXQ30 149   -0,54   -0,36%

Kemendag resmikan implementasi SRG dengan teknologi CAS di Brebes


Rabu, 17 Maret 2021 / 10:51 WIB
Kemendag resmikan implementasi SRG dengan teknologi CAS di Brebes
ILUSTRASI. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga (kedua kiri) didampingi Bupati Brebes Idza Prianti (kiri) meninjau tempat penyimpanan bawang merah. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/hp.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BREBES. Pada Selasa (16/3), Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga meresmikan Sistem Resi Gufang (SRG) dengan teknologi Controlled Atmosphere Storage (CAS) di Brebes, Jawa Tengah.

Jerry mengatakan, penggunaan teknologi CAS dapat mengoptimalkan implementasi SRG. Melalui teknologi tersebut, komoditas yang disimpan memiliki daya tahan lebih lama dengan kualitas yang tidak berubah.

Lebih lanjut, Jerry mengapresiasi berbagai pihak atas kerja keras dan komitmennya dalam pengembangan SRG. Khususnya untuk komoditas bawang merah yang untuk pertama kalinya akan diimplementasikan di Gudang SRG CAS di Kabupaten Brebes.

Pelaksanaan SRG bawang merah diharapkan dapat diduplikasi dan diperluas di tempat lain dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan pelaku usaha dalam rantai bisnis komoditas bawang merah, terutama petani produsen bawang merah.

“Diharapkan gudang SRG Brebes dapat beroperasi secara berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat pelaku usaha pertanian bawang merah di Kabupaten Brebes,” kata Jerry dalam keterangan tertulis, Selasa (16/3).

Menurut Jerry, SRG dapat dimanfaatkan untuk menjembatani produsen dan pasar dengan menyediakan informasi mengenai ketersediaan, sebaran, mutu, dan nilai komoditas.  Sehingga dapat memberikan kepercayaan dan keamanan yang lebih besar dalam transaksi perdagangan serta mempermudah dalam memperoleh pembiayaan komoditas yang kompetitif. 

Tak hanya itu, SRG juga berpotensi menjadi bagian dari sistem logistik dan distribusi nasional. Dus, ke depan diharapkan dapat dioptimalkan sebagai instrumen dalam mendukung pengendalian ketersediaan stok dan stabilitas harga komoditas barang kebutuhan pokok dan barang penting.

Baca Juga: Pemerintah mendorong penggunaan sistem resi gudang untuk pelaku usaha komoditas

Jerry pun mengajak berbagai pihak untuk meningkatkan kerja sama dan sinergi agar pemanfaatan SRG sebagai instrumen perdagangan maupun keuangan semakin optimal. “Kami yakin bahwa implementasi SRG yang semakin meluas akan membawa manfaat besar bagi perekonomian nasional, terutama dalam rangka pemulihan ekonomi nasional yang terdampak Covid-19,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Sidharta Utama mengungkapkan, pelaksanaan SRG untuk komoditas bawang merah baru diimplementasikan di gudang SRG CAS milik Pemerintah Kabupaten Brebes. 

Namun, ke depan Kemendag berupaya menambah jumlah gudang-gudang dengan melakukan sinergi dan kerja sama dengan kementerian/lembaga terkait dan para pelaku usaha lainnya. Sidharta berharap pelaksanaan SRG bawang merah dapat didukung distributor/pedagang besar yang siap menyerap komoditas dari gudang SRG dengan harga yang kompetitif. 

Untuk itu, Kemendag bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (APRINDO) menciptakan akses pasar yang dapat menjembatani antara pemilik barang SRG dengan pembeli. Kerja sama ini telah dituangkan dalam perjanjian yang ditandatangani pada 26 Februari 2021 lalu.

”Bagi sisi produsen/petani, memungkinkan diperolehnya harga jual yang layak dan stabil serta akses pembiayaan usaha yang mudah dan relatif murah. Sedangkan di sisi distributor dan retailer, akan memberikan kepastian sediaan stok dengan kualitas tinggi dan harga yang kompetitif melalui kontrak pengadaan dengan para produsen,” jelas Sidharta.

Bupati Brebes Idza Priyanti menambahkan, keberadaan gudang SRG bawang merah bertujuan untuk melakukan tunda jual saat harga bawang merah sedang jatuh dan untuk mendapatkan dukungan pembiayaan dengan bunga yang relatif rendah.

"Diharapkan dengan adanya gudang SRG bawang merah, dapat tercipta stabilisasi harga bawang merah yang harganya sering berfluktuasi, sehingga menjadi salah satu solusi mengatasi permasalahan tersebut,” tambah Idza.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pemberian Persetujuan Gudang SRG dan Pengelola Gudang SRG Bawang Merah Kepada PT Mitra Pilar oleh Kepala Bappebti, serta pemberian Akses IS-WARE NextGen dari PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) sebagai Pusat Registrasi SRG kepada Bank Jateng cabang Brebes sebagai lembaga pembiayaan dalam SRG yang disaksikan oleh Wakil Menteri Perdagangan dan Bupati Brebes.

Selanjutnya: Cuaca buruk, harga ikan baru akan kembali stabil pada kuartal II 2021 nanti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×