Reporter: Handoyo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) gandeng Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dalam mempoersiapkan strategi menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan berlangsung awal tahun depan.
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan, Kemdag dan Apindo dalam waktu sebulan ini akan membuat roadmap atau peta jalan guna mengurai hambatan-hambatan yang dihadapi para pelaku usaha domestik yang berorientasi ekspor.
Sekedar catatan, dari 11 negara di Asia Tenggara, Indonesia hanya surplus perdagangan terhadap tiga negara yakni Philipina, Kamboja dan Myanmar. Sementara, untuk negara yang lain Indonesia neraca perdagangannya negatif. "Ini tantangan sangat luar biasa. Ketika tidak berbuat sesuatu, maka akan jadi pasar saja," kata Rachmat, Senin (13/4).
Nota kesepahaman ini dilakukan untuk menumbuhkan peran aktif para stakeholders, terutama para eksportir dalam menghadapi pertumbuhan ekonomi global yang diproyeksikan membaik, serta mengimplementasikan target pertumbuhan ekspor nonmigas 2015 yang ditetapkan US$ 192,5 miliar.
Pada 2015, Kemendag optimis kinerja ekspor Indonesia akan semakin membaik seiring dengan membaiknya perekonomian dunia. Perekonomian negara maju pada 2015 diprediksi akan mengalami pertumbuhan yang relatif tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya, terutama Amerika Serikat (AS).
Pertumbuhan ekonomi AS pada 2015 diproyeksi mencapai 3,1%, sedangkan impor AS sendiri diproyeksikan tumbuh 5,4%. Tentu saja proyeksi ini diharapkan menjadi salah satu indikator positif dan dapat menggambarkan kondisi pasar tujuan ekspor lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News