Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia terus menggenjot ekspor selama pandemi virus corona (Covid-19) untuk mengerek ekonomi. Salah satunya adalah upaya untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Serikat (AS).
Peningkatan ekspor ke AS semakin gencar dengan memanfaatkan fasilitas Generalized System of Preference (GSP).
"Indonesia berhasil memaksimalkan pemanfaatan fasilItas GSP dalam mendorong kinerja ekspor, khususnya ke AS," ujar Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana saat dihubungi Kontan, Rabu (21/7).
Berdasarkan data Kemendag, nilai ekspor GSP Indonesia ke AS naik 17,5% pada tahun 2020. Pada tahun 2020 ekspor Indonesia ke AS yang memanfaatkan fasilitas GSP sebesar US$ 3,2 miliar sementara pada tahun 2019 US$ 2,7 miliar.
Baca Juga: Ditengah pandemi Covid-19, konsesi GSP kepada Indonesia tak banyak berubah
Sementara itu, pada periode Januari hingga Mei 2021, ekspor dengan memanfaatkan fasilitas GSP tercatat sebesar US$ 1,48 miliar. Angka tersebut naik 22,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya dengan nilai ekspor sebesar US$ 1,21 miliar.
Utilisasi fasilitas GSP tercatat sebesar 14,6% dari total ekspor Indonesia ke AS. Beberapa produk dalam fasilitas GSP yang mengalami kenaikan adalah perhiasan, produk elektronik, produk kayu, produk karet, dan mesin.
"Ke depan, diharapkan semakin banyak pelaku usaha yang memanfaatkan skema GSP yang telah diperjuangkan oleh Pemerintah Indonesia," terang Wisnu.
Sebagai informasi, sebelumnya AS melakukan review terhadap pemberian fasilitas GSP untuk Indonesia sejak tahun 2018. Namun, Indonesia dipastikan kembali mendapatkan fasilitas GSP secara permanen pada Oktober 2020 lalu.
Baca Juga: Jokowi optimistis program vaksinasi akan dorong pemulihan ekonomi
Hingga saat ini Indonesia tercatat sebagai negara pengguna fasilitas GSP terbesar. Ekspor Indonesia yang menggunakan fasilitas GSP melampaui Thailand, Kamboja, Brazil, dan Filipina.
Sejalan dengan itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno menyebut ekspor ke AS masih dalam kondisi aman selama pandemi. Pelaku usaha juga berjarap adanya kelanjutan dari rencana menggenjot perdagangan kedua negara dua kali lipat melalui Limited Trade Deal (LTD).
Selanjutnya: BKPM: AS menduduki posisi FDI kedelapan terbanyak dari realiasi tahun 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News