kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kematian dokter dan petugas medis mencapai 504 orang, tertinggi di Jawa Timur


Minggu, 03 Januari 2021 / 13:53 WIB
Kematian dokter dan petugas medis mencapai 504 orang, tertinggi di Jawa Timur
ILUSTRASI. Dari Maret - Desember 2020 terdapat 504 dokter dan petugas kesehatan meninggal dunia terinfeksi Covid 19. KONTAN/ Fransiskus Simbolon


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah dokter dan tenaga medis yang meninggal dunia akibat Covid 19 terus bertambah. Berdasarkan data Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dari Maret hingga Desember 2020 terdapat 504 petugas medis dan kesehatan yang meninggal dunia terinfeksi Covid 19. 

Sepanjang 2020, petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat virus corona Covid 19 terdiri dari 237 dokter dan 15 dokter gigi, 171 perawat, 64 bidan, 7 apoteker, 10 tenaga lab medik. Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 131 dokter umum (4 guru besar), dan 101 dokter spesialis (9 guru besar), serta 5 residen, yang keseluruhannya berasal dari 25 IDI Wilayah (provinsi) dan 102 IDI Cabang (Kota/Kabupaten). 

Baca Juga: Waspada, IDI sebut risiko penularan Covid-19 pada titik tertinggi

Jika dirinci dari wilayah provinsi sebagai berikut: 

  1. Jawa Timur 46 dokter, 2 dokter gigi, 52 perawat, 1 tenaga lab medik 
  2. DKI Jakarta 37 dokter, 5 dokter gigi, 24 perawat, 1 apoteker, 1 tenaga lab medik 
  3. Jawa Tengah 31 dokter, 24 perawat, 3 tenaga lab medik 
  4. Sumatra Utara 24 dokter dan 3 perawat, 
  5. Jawa Barat 24 dokter, 4 dokter gigi, 23 perawat, 4 apoteker, 1 tenaga lab medik  
  6. Sulawesi Selatan 11 dokter dan 6 perawat,
  7. Banten 8 dokter dan 2 perawat, 
  8. Bali 6 dokter, 1 tenaga lab medik
  9. DI Aceh 6 dokter, 2 perawat, 1 tenaga lab medik 
  10. Kalimantan Timur 6 dokter dan 4 perawat, 
  11. DI Yogyakarta 6 dokter dan 2 perawat, 
  12. Riau 5 dokter, 2 perawat
  13. Kalimantan Selatan 4 dokter, 1 dokter gigi,  dan 6 perawat, 
  14. Sumatra Selatan 4 dokter dan 5 perawat, 
  15. Sulawesi Utara 4 dokter, 1 perawat 
  16. Kepulauan Riau 3 dokter dan 2 perawat, 
  17. Nusa Tenggara Barat 2 dokter, 1 perawat, 1 tenaga lab medik
  18. Bengkulu 2 dokter, 
  19. Sumatra Barat 1 dokter, 1 dokter gigi, dan 2 perawat, 
  20. Kalimantan Tengah 1 dokter, 2 perawat, 1 apoteker
  21. Lampung 1 dokter dan 2 perawat,
  22. Maluku Utara 1 dokter dan 1 perawat,
  23. Sulawesi Tenggara 1 dokter, 2 dokter gigi, 1 perawat,
  24. Sulawesi Tengah 1 dokter,
  25. Papua Barat 1 dokter
  26. Papua 2 perawat,
  27. Nusa Tenggara Timur 1 perawat,
  28. Kalimantan Barat 1 perawat, 1 tenaga lab medik
  29. Jambi 1 apoteker,
  30. DPLN (Daerah Penugasan Luar Negeri) Kuwait 2 perawat, serta
  31. 1 dokter masih dalam koonfirmasi verifikasi

Menurut dr Adib Khumaidi, SpOT Tim Mitigasi PB IDI, kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia tercatat paling tinggi di Asia bahkan lima besar di seluruh dunia. Sepanjang Desember 2020, IDI mencatat 52 tenaga medis dokter meninggal akibat Covid. 

Baca Juga: 10 Bulan pandemi Covid-19, angka kematian tenaga medis tertinggi di Asia

Angka ini naik hingga lima kali lipat dari awal pandemi Covid 19. Kenaikan jumlah kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan ini merupakan salah satu dampak dari akumulasi peningkatan aktifitas dan mobilitas yang terjadi belakangan ini seperti berlibur, Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah), dan aktifitas berkumpul bersama teman dan keluarga yang tidak serumah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×