kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kejar target penerbitan izin perhutanan sosial, ini strategi pemerintah


Jumat, 07 September 2018 / 15:32 WIB
Kejar target penerbitan izin perhutanan sosial, ini strategi pemerintah
ILUSTRASI. PRESIDEN SALURKAN SK IPHPS


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah merealisasikan pemberian izin pengelolaan perhutanan sosial untuk lahan seluas 1,85 juta hektare (ha) per 2 September ini.

Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Bambang Supriyanto mengatakan hingga akhir tahun KLHK menargetkan penerbitan izin pengelolaan perhutanan sosial seluas 2,5 juta ha, kemudian pada tahun 2019 bisa mencapai 4,3 juta ha. Secara keseluruhan, target pemberian izin perhutanan sosial mencapai 12,7 juta ha.

"Untuk mencapai target itu kami melakukan proses percepatan dengan coaching clinic tingkat provinsi, clean and clear dari kelompok masyarakat yang sudah siap, dan kami mendapatkan 259.000 ha dalam periode dua bulan," kata Bambang.

Menurut Bambang, pihaknya telah melakukan coaching clinic lagi pada Agustus dan kembali mendapatkan kisaran 259.000 ha secara nasional. Sehingga bila program coaching clinic tersebut terus dilakukan secara periodik, ia yakin dapat menembus target yang ditetapkan pemerintah.

Kemudian untuk memastikan produktivitas dalam lahan hutan yang sudah diberdayakan tersebut, KLHK terus melakukan kemitraan dan penyuluhan untuk meningkatkan produksi komoditas setempat.

Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono menyatakan untuk menyukseskan program perhutanan sosial, pihaknya terus mendorong sinergi untuk mengembangkan minat masyarakat di kawasan hutan untuk berbisnis. "Agar mereka memiliki program agroforestri yang berkelanjutan dan memiliki produk yang bisa bersaing," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×