Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan suku bunga The Fed nampaknya masih akan menghantui perekonomian Indonesia pada tahun depan. Pasalnya bank sentral Amerika Serikat tersebut masih akan menaikkan suku bunganya.
Wakil Menteri Suahasil Nazara mengatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi RI yang dipatok 5,3% pada 2023 bisa saja berubah.
Hal ini sejalan dengan kondisi dan situasi ekonomi tahun depan yang diramal akan melemah atau mengalami resesi.
Baca Juga: Belanja Negara Memble, Anggaran Cetak Surplus
Meski begitu, ia menegaskan pihaknya akan berkomitmen menjaga target pertumbuhan ekonomi tersebut, dan juga melanjutkan pemulihan pasca pandemi Covid-19 melanda.
“Kita sangat-sangat aware dengan kondisi ekonomi dunia, pengetatan likuiditas di AS, naiknya suku bunga beberapa kali. Maka, kita perhatikan ngomong apa dewan gubernur The Fed tersebut, ketika kita terjemahkan ke dalam negeri, maka ada ruang-ruang yang perlu kita waspadai,” tutur Suahasil dalam agenda Wealth Wisdom, Selasa (29/11).
Menurutnya, optimistis dengan apa yang sudah ditargetkan dalam APBN 2023 menjadi penting. Akan tetapi tetap harus waspada dan tidak lengah dalam memantau pergerakan ekonomi baik dalam negeri maupun global.
Baca Juga: Wamenkeu Suahasil Nazara Ditetapkan Sebagai Ketua Satgas UU Cipta Kerja
Selain itu, APBN juga akan tetap menjadi shock absorber untuk merespons segala macam gejolak yang akan dihadapi dalam negeri untuk melindungi masyarakat dan juga perekonomian.
“Supaya menjadi shock absorber yang baik, maka APBN kita bangun dengan optimistis dan waspada,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News