kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   15.000   0,79%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Kebakaran hutan gerus ekonomi 0,2%


Selasa, 01 Desember 2015 / 12:28 WIB
Kebakaran hutan gerus ekonomi 0,2%


Reporter: Agus Triyono, Tri Sulistiowati | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Kebakaran lahan hutan telah mengurangi potensi pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Berdasarkan hitungan Kementerian Politik Hukum dan HAM, kasus kebakaran hutan di akhir tahun ini telah menggerus pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III lalu hingga 0,1%-0,2%.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, asap pembakaran hutan membuat kegiatan ekonomi di beberapa wilayah lumpuh.

"Yang terlihat jelas adalah berhentinya kegiatan ekonomi akibat bandara tutup," kata Luhut kepada KONTAN, Senin (30/11).

Kerugian tersebut belum termasuk kerugian material berupa kerugian gambut dan masyarakat.

Berdasarkan data LAPAN, sejak  Juli sampai 20 Oktober 2015, hutan yang rusak mencapai 2,089 juta hektare (ha).

Parwati Sofan, Kepala Bidang Lingkungan dan Mitigasi Bencana Pusat Pemanfaatan Pengindraan Jauh LAPAN mengatakan, luasan lahan terbakar tersebut tersebar di tujuh titik.

Di Sumatera dengan luas lahan terbakar 832.999 ha dan Kalimantan dengan  luas lahan terbakar mencapai 806.807 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×