Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Rencana investasi kereta cepat yang semula mencapai US$ 5,5 miliar berpotensi turun lantaran adanya pengurangan panjang lintasan.
Saat ini, PT Kereta Cepat Indonesia China tengah merevisi studi kelayakan atawa feasibility study (FS) yang akan memuat perubahan nilai investasi.
Hanggoro Budi Wiryawan, Direktur Utama KCIC mengatakan, panjang lintasan kereta berkurang lantaran ada perubahan dari awalnya rute Gambir menuju Tegal Luar menjadi Halim menuju Tegal Luar. Yakni, dari semula 150 kilometer (km) menjadi 142,3 km.
"Sekarang menjadi Halim- Tegal Luar, jadi cost yang semula US$ 5,5 miliar akan bisa ada perubahan," kata dia dalam konferensi pers di Kantor Staf Presiden, Selasa (9/2).
Namun sayangnya, Hanggoro tidak mau menyebutkan potensi pengurangan investasi tersebut, sebab saat ini masih dalam perhitungan. "Saya tidak mau berandai-andai," kata dia.
Dia menambahkan, perubahan rencana investasi tidak akan mengganggu perjanjian pinjaman perusahaannya dengan kreditur, misalnya dengan China Development Bank.
"Revisi FS sedang kami lakukan, kami juga sudah berkonsultadi ke pihak lender dan mereka masih memproses di konsultan independen," ujar Hanggoro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News