Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
YOGYAKARTA. Komite Akreditasi Nasional (KAN) mendorong laboratorium untuk terakreditasi. Hal tersebut diperlukan guna memperkuat daya saing produk Indonesia dalam perdagangan global.
"Keberadaan laboratorium di Indonesia yang telah terakreditasi ISO 17025 oleh lembaga akreditasi yang berwenang, pada dasarnya turut mempermudah produk nasional yang diuji di laboratorium itu mendapatkan kredibilitas secara internasional," ujar Ketua KAN Bambang Prasetya di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Rabu (18/2).
Dalam seminar "Penjaminan Mutu Obat, Makanan, dan Kosmetik yang Beredar di Masyarakat" di UII itu, ia mengatakan ISO 17025 merupakan pengakuan atas sistem penjaminan mutu dan kualitas parameter pengujian di sebuah laboratorium yang tidak hanya berlaku di tingkat nasional tetapi juga global.
"Era pasar bebas yang telah lama menyentuh bidang perdagangan mewajibkan negara-negara di dunia untuk mengikuti standar produk yang diatur dalam ketentuan perdagangan internasional. Sebuah produk yang telah diuji kelayakan dan kualitasnya sesuai dengan standar global akan mudah diterima oleh pasar di negara-negara lain," katanya.
Menurut dia, jika Indonesia ingin berjaya di era perdagangan bebas maka standarisasi produk nasional mutlak untuk terus digalakkan, termasuk dengan mendorong laboratorium di perguruan tinggi agar meraih sertifikasi ISO 17025 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN).
UII, kata dia, termasuk perguruan tinggi yang progresif dalam mendorong kemajuan laboratoriumnya sehingga saat ini empat laboratorium di UII telah mengantongi akreditasi ISO 17025 dari KAN.
Ia mengatakan di tingkat nasional terdapat 874 laboratorium terakreditasi ISO 17025 di mana 25 di antaranya merupakan laboratorium yang dimiliki oleh perguruan tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News