Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan bahwa dilakukannya perombakan kabinet (reshuffle) atau tidak tergantung pada hasil evaluasi kinerja kabinet selama ini. Kalla memastikan adanya reshuffle secara rutin.
"Tergantung evaluasi untuk performance kabinet ke depan. Tentu waktu dievaluasi setahun-setahun," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (19/10).
Meskipun begitu, sejauh ini Kalla menyampaikan bahwa rencana reshuffle jilid II kabinet belum dibicarakan di internal pemerintah.
Mengenai adanya desakan dilakukan reshuffle jilid II dalam setahun pemerintahannya, Kalla mengatakan bahwa hal itu tergantung dari kebutuhan pemerintah.
Terkait satu tahun pemerintahan yang jatuh pada 20 Oktober mendatang, Kalla menyampaikan bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi.
Di samping itu, kata dia, pemerintah bakal menggelar syukuran satu tahun kerja.
"Biasa, syukuran, evaluasi, berbuat baik ke depan," ucap Kalla.
Isu perombakan jilid II muncul setelah Partai Amanat Nasional berbalik mendukung pemerintah.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Totok Daryanto mengatakan, partainya telah menyodorkan lima nama calon menteri kepada Presiden. Totok memastikan, kelima nama itu dapat membantu Jokowi-JK dalam menjalankan pemerintahannya. (baca: PAN Sodorkan Lima Nama Calon Menteri ke Jokowi)
"Mereka qualified (memenuhi kualifikasi) semua. Sekarang tinggal kewenangan Presiden," kata Totok di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/10).
Secara terpisah, politisi PAN, Muslim Ayub, memastikan, kelima nama yang disodorkan oleh PAN itu atas permintaan langsung dari Presiden.
"Enggak mungkinlah kami mengusulkan tanpa diminta, malulah. Karena diminta itulah, kami usulkan," kata Ayub. (Icha Rastika)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News