CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.757   28,00   0,17%
  • IDX 8.420   13,34   0,16%
  • KOMPAS100 1.164   -0,44   -0,04%
  • LQ45 848   -0,95   -0,11%
  • ISSI 294   0,44   0,15%
  • IDX30 442   -0,63   -0,14%
  • IDXHIDIV20 514   -0,01   0,00%
  • IDX80 131   0,01   0,01%
  • IDXV30 135   -0,15   -0,11%
  • IDXQ30 142   -0,01   -0,01%

Kalbar Bangun Jalan Penghubung ke Malaysia


Jumat, 05 September 2008 / 14:39 WIB


Reporter: Yohan Rubiyantoro,Nurul Kolbi | Editor: Test Test

JAKARTA. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berencana membangun jalan dari daerah Paloh hingga ke Kapuas Hulu. Proyek jalan sepanjang 847 km ini menyedot biaya sebesar Rp 4,7 triliun. Gubernur Kalimantan Barat Cornelis menyampaikan hal itu seusai menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jumat (5/9) "Bila jalan itu dibuka, dampak terhadap ekonomi baik. Potensi ekonomi wilayah tersebut termasuk tinggi," katanya didampingi Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya.

Paloh adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Sambas, yang berada di pesisir pantai. Secara geografis, Paloh berada di lokasi yang strategis. Paloh berbatasan dengan sejumlah negara ASEAN. Dari Teluk Melano Sarawak, misalnya, daerah ini hanya berjarak kurang lebih 10 kilometer (lewat darat). Sedangkan dengan Singapura, Semenanjung Malaysia, Batam, dan Natuna, jaraknya sekitar 250 kilometer.

Sementara, Kapuas Hulu sangat dekat dengan Serawak, Malaysia. Pada 2006 lalu, Pemerintah Negara Bagian Serawak, Malaysia, sudah merintis pembangunan jalan menuju perbatasan Badau di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Jalan ini menghubungkan Lubuk Antu di Serawak dengan Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu.

Cornelis menjelaskan, proyek jalan ini akan menjadi penghubung jalur darat Indonesia ke Malaysia. Proyek yang pembiayaannya bersumber dari anggaran pemerintah pusat ini membuka akses transportasi untuk kegiatan bisnis di sektor perkebunan dan pertambangan.

Pembukaan jalan ini tentu diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di kawasan perbatasan. Selain jalan, Pemerintah Provinsi Kalbar juga menggiatkan pembangunan infrastruktur listrik dan telekomunikasi. "Di sana listrik masih byar pet," ungkap Cornelis.

Meski membuka jalur langsung ke Malaysia, Cornelis menjamin, proyek jalan ini tidak akan memuluskan aksi illegal logging dari Indonesia ke negeri jiran itu. Bersama pemerintah pusat, Pemprov Kalbar pun telah menyiapkan langkah antisipasi dari ekses terburuk yang mungkin timbul dari pembangunan jalan tersebut. "Illegal logging sudah sangat berkurang. Kami sudah bicara dengan Menteri Kehutanan," tuturnya

Cornelis mengungkapkan masalah perbatasan darat dan laut antara Indonesia dan Malaysia menjadi hal penting yang harus segera diselesaikan. Terlebih lagi, di perbatasan darat, kesejahteraan warga negara Indonesia jauh berbeda dengan Malaysia. "Kita harus menata kembali dan mempercepat peningkatan kesejahteraan mayarakat di daerah perbatasan," katanya

Cornelis berharap, pemerintah pusat dan pemerintah daerah segera melakukan koordinasi untuk mengharmonisasikan seluruh rencana pembangunan di provinsi tersebut. "Kami ingin kementerian yang ada di Jakarta juga memfokuskan pembangunan di sana," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×