kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kadin: Perekonomian 2014 akan melambat


Senin, 27 Januari 2014 / 17:01 WIB
Kadin: Perekonomian 2014 akan melambat
ILUSTRASI. Aplikasi CapCut - Editor Video


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Perekonomian Indonesia di tahun 2014 ini dinilai tak akan lebih baik dari tahun 2013. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) meramalkan pertumbuhan ekonomi akan berada di level 5,5%, lebih rendah dibanding tahun lalu sebesar 5,8%.

Penyebab rasa pesimistis ini timbul dari dampak tingginya tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia, atau BI rate, melemahnya nilai tukar rupiah dan pengaruh inflasi. Ketiga hal tersebut berdampak pada stabilitas ekonomi yang kurang baik.

Ketua Umum KADIN Suryo Bambang Sulisto menilai BI harus segera mengakhir kebijakan moneter ketatnya, jika ingin ekonomi Indonesi kembali tumbuh.

Meski demikian, Suryo mengaku paham maksud pemerintah memperlambat pertumbuhan ekonomi karena tengah menghadapi maslah Current Account deficit (CAD) tinggi.

Tetapi, dampak dari perlambatan tersebut akan sangat dirasakan oleh dunia usaha. Selain itu stabilitas ekonomi akan semakin lemah, dan tujuan pemerintah untuk mengurangi pengangguran dan tingkat kemiskinan akan sulit dicapai.

Hal tersebut disampaikan Suryo dalam paparan catatan awal tahun 2014 tentang perekonomian Indonesia menghadapi tahun politik.

"Menghadapi tahun politik memang tidak mudah bagi pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan rasional tapi tidak populis," kata Suryo, Senin (27/1) di menara KADIN, Jakarta.

Nah, untuk untuk menakan CAD, KADIN mengusulkan supaya mendorong ekspor, dan menekan defisit neraca pembayaran. Jika CAD menurun, impor terkendali, dan nilai tikar stabil, maka pertumbuhan ekonomi tidak akan turun terlalu drastis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×