kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kadin: Pendaftar vaksinasi gotong royong capai 11.542 perusahaan


Senin, 15 Maret 2021 / 13:58 WIB
Kadin: Pendaftar vaksinasi gotong royong capai 11.542 perusahaan
ILUSTRASI. vaksin. Johnson & Johnson/Handout via REUTERS


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data per tanggal 14 Maret 2021, Kadin menyebut ada tambahan 2.372 perusahaan yang mendaftar vaksinasi gotong royong. Maka total hingga saat ini ada 11.542 perusahaan yang mendaftar program vaksinasi gotong royong.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani menuturkan, untuk pendaftaran tahap II vaksinasi gotong royong dibuka dari 10 - 24 Maret 2021. Dengan jumlah perusahaan yang mendaftar saat ini, maka total target vaksinasi sebanyak 7.403.356 orang yang mencakup karyawan dan keluarga karyawan.

"Ini masih terus berjalan. Jadi yang mendaftar ini bukan hanya perusahaan besar tapi perusahaan menengah, kecil bahkan UMKM pun ternyata banyak yang daftar. Saya cukup surprise karena dari asosiasinya mengatakan apakah dari UMKM boleh mendaftar, kami sampaikan selama entitasnya itu adalah entitas Indonesia silakan untuk mendaftar," ungkap Rosan dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI pada Senin (15/3).

Baca Juga: Menkes: Vaksinasi Covid-19 gotong royong gratis untuk seluruh karyawan

Animo akan adanya vaksinasi gotong royong cukup tinggi. Dimana program vaksinasi gotong royong tersebut tak hanya dilakukan bagi perusahaan yang berada di bawah Kadin saja.

Hal tersebut terlihat dari adanya UMKM yang ikut mendaftar dalam vaksinasi gotong royong bagi karyawannya. "Beberapa UMKM ternyata yang pekerja hanya 5 orang hanya 10 orang ikut mendaftar ini suatu hal yang cukup positif," imbuhnya.

Rosan menekankan, untuk merk vaksin yang akan digunakan dalam vaksinasi gotong royong ialah berbeda dengan merk vaksin yang digunakan dalam vaksinasi program pemerintah.

Terkait data penerima vaksin gotong royong Rosan menyebut, pihaknya akan menyampaikan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Bio Farma untuk penyempurnaan Satu Data di Pemerintah. Dengan begitu maka dinilai takkan terjadi tumpang tindih data penerima vaksin Covid-19 baik program gotong royong atau program pemerintah.

"Spirit-nya adalah program vaksinasi mandiri atau vaksinasi gotong royong ini tidak boleh ada komersialisasinya. Kedua, spiritnya adalah tetap vaksin gratis. Dimana penerima vaksinnya tetap harus gratis tidak membayar. Jadi dalam hal ini memang perusahaannya yang melakukan pembayaran untuk diberikan kepada para pekerja, pegawai, buruh dan juga keluarga dari para pegawai itu," jelas Rosan.

Selanjutnya: Stok vaksin Covid-19 masih terbatas, Menkes berpesan mesti sabar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×