kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Kadin bakal luncurkan Palapa Fund


Selasa, 07 Februari 2012 / 11:14 WIB
Kadin bakal luncurkan Palapa Fund
ILUSTRASI. Petugas menurunkan vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di gudang Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Kota Medan, Sumatera Utara. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/rwa.


Reporter: Herlina KD | Editor: Test Test

JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) akan meluncurkan fasilitas pembiayaan awal untuk pengusaha-pengusaha agribisnis kecil dan menengah di seluruh Indonesia yang disebut dengan program Palapa Fund.

Ketua Umum Kadin, Suryo Bambang Sulisto mengungkapkan, dalam waktu dekat Kadin Indonesia akan meluncurkan program Palapa Fund yang saat ini dalam tahap persiapan. Tujuannya, "Agar pengusaha bisa meningkat sampai skala industri dan bisa mendapatkan kredit perbankan bahkan memasuki pasar modal," ujar Bambang, saat pembukaan Jakarta Food Security Summit di JCC, Selasa (7/2).

Ia menambahkan, untuk mewujudkan Palapa Fund, saat ini Kadin telah berhasil menghimpun dana sekitar Rp 100 miliar yang berasal dari anggota Kadin. Total dana yang ditargetkan bisa dihimpun untuk program ini sekitar Rp 200 miliar.

Bambang menambahkan, dukungan pembiayaan yang inovatif sangat penting dilakukan bagi pengembangan bisnis dengan mengatasi semua kendala yang ada. Terutama kendala bisnis di sektor agribisnis, seperti banyak terdapat di Indonesia. "Antara lain asuransi pertanian, teknologi, praktek agribisnis yang terbaik dan disiplin serta jaminan akses pasar dengan harga yang adil," kata Bambang.

Bambang mencontohkan negara yang memiliki skema semacam ini adalah Brazil, yang mampu menjadikan komoditas kedelai, tebu, ethanol, gula dan peternakan sebagai primadona dunia. "Indonesia sendiri, kisah sukses serupa terjadi pada komoditas kelapa sawit dengan adanya program plasma inti yang merupakan kemitraan antara petani dengan perusahaan. Sehingga menjadikan Indonesia sebagai produsen kelapa sawit nomor satu di dunia," jelas Bambang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×