kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.748   26,00   0,16%
  • IDX 8.271   29,08   0,35%
  • KOMPAS100 1.153   2,98   0,26%
  • LQ45 844   1,89   0,22%
  • ISSI 285   -0,20   -0,07%
  • IDX30 444   2,81   0,64%
  • IDXHIDIV20 511   0,08   0,02%
  • IDX80 130   0,45   0,35%
  • IDXV30 136   -0,44   -0,32%
  • IDXQ30 141   0,72   0,52%

Jusuf Kalla: Libur mudik tidak menghentikan roda perekonomian


Selasa, 08 Mei 2018 / 17:52 WIB
Jusuf Kalla: Libur mudik tidak menghentikan roda perekonomian
ILUSTRASI. Wakil Presiden Jusuf Kalla


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakinkan masyarakat, penetapan cuti bersama Lebaran tidak menghambat roda perekonomian. Libur bersama justru meningkatkan kegiatan perekonomian di sektor lain.

Jusuf  Kalla mengatakan, banyak orang mengira jika libur ditambahkan ekonomi akan macet. Justru tidak demikian.

“Ketika pegawai administratif libur, tempat hiburan akan ramai dikunjungi saat libur. Ekonomi bergerak malah di tempat hiburan,” kata Kalla di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (8/5).

Makanya, dia menekankan, pemerintah harus siap memberikan pelayanan fasilitas saat liburan mudik nanti. Karena setiap tahunnya pasti ada perubahan, baik penambahan pemudik ataupun permasalahan lainnya.

Memang, dia meyakini, tak ada lagi insiden macet panjang seperti dua tahun lalu di kawasan Brexit. Dia yakin, pemerintah sudah melakukan koordinasi mencegah kemacetan sedini mungkin.

"Mudik adalah momen paling membahagiakan oleh masyarakat, karena mereka bisa bertemu dengan sahabat dan keluarga di kampung halaman. Kegiatan mudik telah menjadi ritual tahunan. Oleh karena itu pemerintah harus memfasilitasi kegiatan mudik ini. jangan lihat hanya sisi teknis lihat juga dari sisi budaya,” katanya.

Dia menambahkan, budaya mudik di Indonesia lebih sedikit jika dibandingkan dengan China. Pemudik di Indonesia hanya sekitar 10% dari penduduk, sedangkan di China 20% dari jumlah penduduk. Dia menilai, budaya mudik Indonesia masih rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×