kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jubir Presiden sebut warga tak butuh efek kejut, tapi kebijakan rasional


Rabu, 18 Maret 2020 / 16:41 WIB
Jubir Presiden sebut warga tak butuh efek kejut, tapi kebijakan rasional
ILUSTRASI. Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman di Istana Kepresidenan, Jakarta (29/1/2020).


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

Menurut dia, Presiden tak buru-buru memutuskan karantina wilayah atau lockdown karena memperhatikan kehidupan masyarakat.

'"Presiden Joko Widodo tidak memilih kebijakan karantina wilayah, tetapi memilih kebijakan pembatasan sosial," kata dia.

Fadjroel pun mengajak semua pihak untuk bergotong-royong menghadapi masa sulit ini. Sampai Selasa (17/3/2020) kemarin, total pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia sebanyak 172 kasus.

Baca Juga: Nyaris nol, kasus lokal baru virus corona di China hanya satu

Jumlah pasien Covid-19 yang diumumkan pada Selasa bertambah 38 kasus dari yang diumumkan Senin (16/3/2020) kemarin.

Penambahan jumlah kasus itu merupakan pasien yang berasal dari DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kepulauan Riau. Berdasarkan data yang dibeberkan, tercatat sebanyak sembilan pasien dinyatakan sembuh dan tujuh pasien meninggal. (Ihsanuddin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jubir Presiden: Publik Tak Butuh Efek Kejut, tapi Kebijakan Rasional"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×