kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi Sindir Negara Maju Soal Percepatan Penanganan Perubahan Iklim


Kamis, 05 September 2024 / 11:29 WIB
Jokowi Sindir Negara Maju Soal Percepatan Penanganan Perubahan Iklim
ILUSTRASI. Indonesian President Joko Widodo speaks during the Transforming Food Systems in the Face of Climate Change event on the sidelines of the COP28 climate summit at Dubai Expo, in Dubai, United Arab Emirates December 1, 2023. SAUL LOEB/Pool via REUTERS


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa perubahan iklim tidak akan pernah bisa terealisasikan selama dunia menggunakan pendekatan ekonomi, menghitung keuntungannya sendiri dan mementingkan egosentris sendiri-sendiri.

Jokowi menilai, demi menyelaraskan perubahan iklim maka dibutuhkan pendekatan yang kolaboratif, berprikemanusiaan antara negara maju dan negara berkembang agar prosesnya tidak mengorbankan rakyat kecil.

Baca Juga: Buka ISF 2024, Jokowi Pamerkan Potensi Energi Hijau Indonesia

“Jangan meragukan komitmen Indonesia dalam mencapai Net Zero Emission dan berkontribusi dalam dunia yang lebih hijau,” ujarnya saat membuka gelaran Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Kamis (5/9).

Jokowi menyebutkan, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam mendorong perubahan iklim di antaranya potensi energi hijau lebih dari 3.600 gigawatt, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) apung di Waduk Cirata dengan kapasitas 192 megawatt peak (MWp).

Selain itu, hutan mangrove seluas 3,3 juta hektare terluas di dunia yang di miliki Tanah Air, hingga kawasan industri hijau seluas 13.000 hektare.

“Tapi semua itu tidak akan memberi dampak signifikan bagi percepatan penanganan dampak perubahan iklim selama negara maju tidak berani berinvestasi,” ungkap Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Ungkap Pontensi Energi Hijau Indonesia Capai 3.600 Giga Watt

Bukan hanya investasi, lanjut Jokowi, potensi tersebut tidak berdampak selama riset dan teknologi tidak dibuka secara luas dan selama pendanaan tidak diberikan dengan skema yang meringankan negara berkembang.

“Tiga hal itu penting untuk catatan kita semuanya. Dan Indonesia terbuka untuk bermitra dengan siapapun untuk memaksimalkan potensi bagi dunia yang lebih hijau untuk memberikan akses energi hijau yang berkeadilan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×