kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Jokowi senang lembaga negara yang dapat predikat WTP dari BPK meningkat


Senin, 20 Juli 2020 / 15:52 WIB
Jokowi senang lembaga negara yang dapat predikat WTP dari BPK meningkat
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (Jokowi)


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi makin banyak lembaga negara yang mendapat predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Dari 82 lembaga yang mendapat predikat WTP tahun 2018 naik menjadi 85 lembaga pada tahun 2019. Diharapkan hasil audit BPK tersebut dapat dijadikan sebagai parameter dalam kerja ke depan.

"Saya minta kepada seluruh menteri dan kepala lembaga untuk menjadikan hasil pemeriksaan BPK ini sebagai parameter perbaikan, parameter reform dan sebagai parameter perubahan dalam pengelolaan anggaran negara," ujar Jokowi saat penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Lusat (LHP LKPP) tahun 2019 di Istana Negara, Senin (20/7).

Baca Juga: Presiden Jokowi bentuk Komite Kebijakan untuk tangani Covid-19

Jokowi menekankan agar reformasi dalam penggunaan anggaran dilakukan oleh seluruh kementerian dan lembaga. Termasuk bagi kementerian dan lembaga yang telah mendapat predikat WTP.

Selain itu, masih ada kementerian dan lembaga yang mendapat predikat wajar dengan pengecualian (WDP) dan disclaimer dari BPK. Jokowi minta percepatan dalam perbaikannya.

"Saya akan ikuti terus, saya akan monitor terus dari waktu ke waktu," terang Jokowi.

Total terdapat 88 entitas yang diperiksa oleh BPK. Dua lembaga mendapat predikat WDP antara lain Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta satu disclaimer yakni Badan Keamanan Laut (Bakamla).

Baca Juga: Erick Thohir pimpin satgas pemulihan ekonomi nasional dan penanganan corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×