kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.444.000   1.000   0,07%
  • USD/IDR 15.340   65,00   0,42%
  • IDX 7.832   19,65   0,25%
  • KOMPAS100 1.193   8,54   0,72%
  • LQ45 967   7,57   0,79%
  • ISSI 228   1,17   0,52%
  • IDX30 493   4,42   0,90%
  • IDXHIDIV20 594   3,60   0,61%
  • IDX80 136   1,13   0,84%
  • IDXV30 139   0,76   0,55%
  • IDXQ30 165   1,38   0,84%

Jokowi: Sekarang Ini Penuh Ketidakpastian Sehingga Kalkulasinya Sulit


Kamis, 12 September 2024 / 23:47 WIB
Jokowi: Sekarang Ini Penuh Ketidakpastian Sehingga Kalkulasinya Sulit
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan kepada kepala daerah seluruh Indonesia di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, dunia sedang diliputi ketidakpastian di mana semua harga komoditas dan pertumbuhan ekonomi tidak mudah dikalkulasi.

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada TNI dan Polri di Istana Negara IKN, Kalimantan Timur, Kamis (12/9/2024).

"Mau menghitung kurs dollar ke rupiah sulit, mau berhitung harga minyak tahun depan berapa, sangat sulit kalkulasinya. Enggak kayak keadaan normal kalkulasinya selalu hampir tepat, meskipun enggak bisa tepat. Tapi sekarang ini penuh ketidakpastian sehingga kalkulasinya sangat sulit," kata Jokowi, Kamis, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: AHY: Sidang Kabinet di IKN Bahas Transisi Kepemimpinan

Jokowi mengungkapkan, saat ini negara lain berada pada posisi yang masih berat untuk keluar dari krisis ekonomi setelah dihantam pandemi Covid-19.

Ia menyebutkan, dampak pandemi belum berhenti menyerang, terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang terkoreksi, hingga tingkat inflasi tinggi, dan naiknya pengangguran karena lapangan kerja minim.

"Dampaknya sampai sekarang negara lain masih berdampak dan dirasakan langsung oleh rakyat betapa sangat beratnya. Saudara-saudara bisa buka di google kondisi sekarang di Eropa seperti apa, di Amerika seperti apa, di Afrika seperti apa, tidak mudah," ucap dia.

Jokowi lantas berpesan kepada jajaran TNI dan Polri agar tidak terlibat dalam perilaku engatif seperti judi online dan narkoba.

Baca Juga: Setelah 20 Oktober 2024, Jokowi: Saya Mau Pulang ke Solo

Ia mengingtkan, dunia berada pada era keterbukaan di mana sosial media mudah menggulirkan informasi. Hal-hal kecil yang dianggap sepele dan dibiarkan, bisa membesar dan menjadi bumerang.

"Bisa mengganggu stabilitas negara bila kita salah mengelola. Sehingga saya minta hati-hati betul mengenai soal-soal yang saya sampaikan. Karena negara kita karena Indonesia butuh stabilitas untuk tetap tumbuh," ucap Jokowi.

Mantan wali kota Solo ini menekankan, TNI dan polri yang profesional dan dipercaya rakyat dibutuhkan untuk membangun stabilitas karena negara yang berkonflik tidak mungkin bisa membangun negaranya menjadi lebih baik.

Baca Juga: Ekonom Celios Sebut Proyek IKN Berisiko Jadi Produk Gagal

Ia pun mencontohkan beberapa negara Timur Tengah yang masih terlibat konflik hingga kini sehingga sulit menstabilikan ekonomi, politik, dan aspek sosial untuk warganya.

"Enggak mungkin bisa, enggak mungkin tumbuh dan enggak mungkin bisa membangun. Di mana untuk membangun stabilitas itu butuh TNI dan polri yang profesional, yang dipercaya oleh rakyat, sekali lagi apalagi di tengah dunia yang sedang tidak baik-baik saja," kata Jokowi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Sebut Dunia Tidak Normal, Kurs Rupiah dan Harga Minyak Sulit Dikalkulasi", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2024/09/12/17222071/jokowi-sebut-dunia-tidak-normal-kurs-rupiah-dan-harga-minyak-sulit.  

Selanjutnya: Cermati Saham yang Banyak Dijual Asing di Tengah Tren Penguatan IHSG, Kamis (12/9)

Menarik Dibaca: Episode Lanjutan Emily in Paris Resmi Tayang di Netflix Hari Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×