kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi sebut penanganan wabah corona bikin defisit APBN kian melebar


Rabu, 03 Juni 2020 / 10:15 WIB
Jokowi sebut penanganan wabah corona bikin defisit APBN kian melebar
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo memberikan amanat saat memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (1/6/2020). Upacara secara virtual itu dilakukan karena pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/BPMI Setpres/Handout/wsj.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengakui defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020 kian melebar.Hal tersebut dipengaruhi oleh penanganan virus corona (Covid-19) yang masih dilakukan hingga saat ini.

Melebarnya defisit menjadi bahasan dalam rapat terbatas yang digelar oleh presiden bersama sejumlah menteri.

"Terkait perubahan postur APBN tahun 2020 saya dapat laporan berbagai perkembangan dalam penanganan Covid-19 dan berbagai langkah strategis pemulihan ekonomi membawa konsekuensi adanya tambahan belanja yang berimplikasi pada meningkatnya defisit APBN," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui video conference di Istana Merdeka, Rabu (3/6).

Baca Juga: Pemerintah berpotensi memperlebar defisit APBN 2020 menjadi 6,34% dari PDB

Jokowi meminta kalkulasi yang cermat dilakukan untuk perubahan postur APBN 2020 tersebut. Sehingga nantinya APBN 2020 bisa tetap kredibel.

"Saya ingin menekankan lagi agar perubahan postur APBN dilakukan dengan hati-hati, transparan, akuntabel, sehingga APBN 2020 bisa dijaga, bisa dipercaya dan tetap kredibel," terang Jokowi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa diminta untuk melakukan penghitungan. Penghitungan untuk melihat berbagai risiko fiskal ke depan.

Baca Juga: Selama masa new normal, balita tidak boleh dibawa naik KRL

Sebelumnya, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 405,1 triliun dari APBN tahun 2020 untuk penanganan Covid-19. Anggaran tersebut digunakan untuk penanganan kesehatan, jaring pengaman sosial, serta stimulus ekonomi.

Pada rapat tersebut Jokowi juga meminta agar seluruh lembaga bergotong royong menanggung beban penanganan Covid-19. Ia sampaikan lembaga lain seperti Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, perbankan, dan pelaku usaha untuk berbagi beban.

"Agar pelaku usaha, korporasi tetap mampu berjalan, PHK masif dapat kita cegah, dan sektor keuangan bisa tetap stabil dan roda ekonomi bisa kita jaga," jelas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×