CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.934   -35,00   -0,22%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Jokowi Sebut Hilirisasi Tingkatkan Pendapatan Negara Rp 158 Triliun Selama 8 Tahun


Jumat, 16 Agustus 2024 / 11:39 WIB
Jokowi Sebut Hilirisasi Tingkatkan Pendapatan Negara Rp 158 Triliun Selama 8 Tahun
Presiden Joko Widodo dengan mengenakan baju adat Betawi tiba untuk menghadiri Sidang Tahunan MPR, Sidang Bersama DPR dan DPD tahun 2024 di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/sgd/tom.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memamerkan program hilirisasi selama kepemimpinannya.

Jokowi menyebut, Indonesia telah mengambil langkah besar untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah dengan tidak lagi mengekspor bahan mentah. Namun, mengolahnya dulu di dalam negeri.

Langkah tersebut dimulai dari nikel, bauksit, dan tembaha yang akan dilanjutkan dengan timah, serta sektor potensial lainnya, seperti perkebunan, pertanian dan kelautan.

Berkat hal tersebut, saat ini telah terbangun smelter dan industri pengolahan untuk nikel, bauksit, dan tembaga yang membuka lebih dari 200 ribu lapangan kerja.

"Dan meningkatkan pendapatan negara Rp 158 triliun selama delapan tahun ini," ujar Jokowi dalam Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI, Jumat (16/8).

Baca Juga: Jokowi: Belanja Pemerintah Diprioritaskan untuk Produk Dalam Negeri

Ia menginginkan agar kekayaan yang ada di dalam negeri, dapat dikelola sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat serta dapat dimanfaatkan semaksimalnya untuk kesejahteraan rakyat.

Oleh sebab itu, Indonesia juga telah mengambil kembali aset kita yang selama puluhan tahun dikelola oleh pihak asing, yang selama puluhan tahun diambil manfaat besarnya oleh pihak asing, seperti Freeport, Blok Rokan, dan Newmont. 

"Alhamdulillah, semua itu bisa kita ambil alih kembali," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×