kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Jokowi: Remajakan semua sawit milik rakyat


Senin, 27 November 2017 / 18:20 WIB
Jokowi: Remajakan semua sawit milik rakyat


Reporter: Agus Triyono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - MEDAN. Presiden Joko Widodo awal pekan ini kembali mencanangkan pelaksanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat. Kali ini, pencanangan program di Sumatera Utara.

Dalam pencanangan tersebut, Jokowi mencanangkan peremajaan 9.109 hektare sawit rakyat. Pencanangan tersebut baru sekitar 2,6% dari target peremajaan sawit di Sumatera Utara.

Pasalnya, saat ini masih ada 350.000 hektare sawit masyarakat lagi yang perlu diremajakan. Jokowi ingin, setelah pencanangan tersebut, peremajaan sawit rakyat terus dilakukan.

Maklum saja, sawit rakyat dinilainya penting bagi kehidupan masyarakat. Data pemerintah, 2,5 juta keluarga menggantungkan hidup mereka dari. Meremajakan sawit, bisa meningkatkan produktivitas sawit yang berarti akan juga meningkatkan pendapatan mereka.

"Maka itu, saya perintahkan, remajakan semua sawit milik rakyat, supaya hidup mereka lebih sejahtera, biayanya memang besar, tapi ini harus dilakukan," katanya, Senin (27/11).

Darmin Nasution, Menko Perekonomian, mengatakan, akan melanjutkan peremajaan. Di Sumatera Utara, peremajaan akan dilakukan dalam kembali dalam beberapa putaran.

Dana peremajaan akan diambilkan dari dana sawit. Dengan dana tersebut, nantinya rakyat akan mendapatkan bantuan Rp 25 juta per hektare. Selain itu, untuk membantu kehidupan petani sawit sampai peremajaan membuahkan hasil, pemerintah juga menyediakan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga 7% yang mulai berlaku Januari 2018 mendatang.

KUR diberikan untuk membantu permodalan petani dalam mengembangkan tanaman tumpang sari di lahan sawit mereka. Dengan cara itu pemerintah berharap, petani bisa tetap memenuhi kebutuhan hidup sebelum sawit mereka yang diremajakan memberi hasil.

Tapi, Darmin memberi catatan, untuk mendapatkan fasilitas tersebut pemerintah memberikan syarat; pengelolaan lahan sawit masyarakat nantinya harus dikelola secara berkelompok.

Syarat lain; luas maksimal lahan perkebunan 4 hektare. "Selain itu benih yang digunakan juga harus bersertifikasi," katanya.

Presiden Jokowi mengatakan, agar efektif, dirinya akan selalu mengontrol program tersebut. "Setiap tahun saya akan selalu cek," katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×