kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.610   15,00   0,09%
  • IDX 8.220   131,49   1,63%
  • KOMPAS100 1.141   22,27   1,99%
  • LQ45 818   21,47   2,70%
  • ISSI 289   3,63   1,27%
  • IDX30 428   12,27   2,95%
  • IDXHIDIV20 486   16,11   3,43%
  • IDX80 127   2,59   2,09%
  • IDXV30 135   1,25   0,94%
  • IDXQ30 136   4,53   3,45%

Jokowi Minta Waspadai Over Produksi Barang dari China


Rabu, 09 Oktober 2024 / 13:08 WIB
Jokowi Minta Waspadai Over Produksi Barang dari China
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (9/10/2024).


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - TANGGERANG. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti masalah over produksi di China.

Menurutnya hal ini, dapat menjadi ancaman bagi semua negara termasuk Indonesia, lantaran China bisa saja membanjiri pasar domestik.

"Banyak negara yang sudah mulai khawatir dan bersiap melindungi pasar domestiknya, dari masuknya produk impor dari China yang masif dengan harga lebih murah," kata Jokowi dalam pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2024, di ICE BSD, Tanggerang Selatan, Rabu (9/10).

Eks Gubernur DKI Jakarta ini juga bilang Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk besar harus mampu melindungi produk lokal di pasar domestik. Lebih dari itu, produk asli dalam negeri harus bisa menguasai pasar global.

Baca Juga: Indonesia Satu-satunya Negara Asia Pasifik yang Ekonominya Pulih Sebelum Pandemi

Untuk itu, Jokowi berpesan agar dalam melakukan pemasaran tidak lagi menggunakan cara-cara konvensional.

"Pemasaran harus juga masif lewat digital," jelasnya.

Jokowi mengingatkan bahwa saat ini kondisi ekonomi global belum kembali pulih. Mulai dari pertumbuhan ekonomi global yang hanya 2,6 - 2,7 %, inflasi yang masih berlanjut, hingga konflik geopolitik yang terus memanas.

Hal itu membuat banyak negara melakukan kebijakan restriksi perdagangan akan berbagai produk mereka. Sehingga membuat volume perdagangan global kian lesu.

"Setidaknya ada 19 negara uang melakukan ini, semua membuat perdagangan global jadi lesu," tutupnya.

Baca Juga: Kota Hantu di Tiongkok Juga Menjadi Masalah Besar Bagi Merek Mewah Eropa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×