kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.296   -201,00   -1,25%
  • IDX 6.973   -135,22   -1,90%
  • KOMPAS100 1.041   -23,19   -2,18%
  • LQ45 818   -16,34   -1,96%
  • ISSI 212   -4,21   -1,95%
  • IDX30 417   -8,89   -2,09%
  • IDXHIDIV20 504   -9,79   -1,91%
  • IDX80 119   -2,67   -2,20%
  • IDXV30 124   -2,47   -1,95%
  • IDXQ30 139   -2,58   -1,82%

Jokowi minta sistem pendidikan beradaptasi hadapi perubahan global


Kamis, 04 Juni 2020 / 14:42 WIB
Jokowi minta sistem pendidikan beradaptasi hadapi perubahan global
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (Jokowi)


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong adaptasi sistem pendidikan Indonesia untuk menghadapi perubahan global. Salah satu perubahan yang dihadapi adalah pandemi virus corona (Covid-19) yang terjadi saat ini.

Selain itu disrupsi teknologi juga menjadi perhatian pemerintah dalam merancang adaptasi sistem pendidikan.

"Misal pembelajaran jarak jauh, percepatan digitalisasi maupun less contact economy," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui video conference di Istana Merdeka Kamis (4/6).

Baca Juga: Hore! Siswa sekolah di DKI Jakarta tetap belajar dirumah selama transisi PSBB

Jokowi bilang, adaptasi telah diterapkan oleh sejumlah negara. Penerapan cara belajar yang minim kontak diterapkan di seluruh tingkat mulai dari pendidikan pra sekolah sampai perguruan tinggi.

Tidak hanya teknologi, perkembangan ke depan juga perlu diantisipasi. Termasuk pada sektor pasar ketenagakerjaan yang terus berkembang.

"Kita harus antisipasi perubahan demografi, profil sosio ekonomi, termasuk pasar tenaga kerja yang lebih fleksibel," terang Jokowi.

Pengembangan sumber daya manusia (SDM) tak lagi berpatokan pada perkembangan di masa lalu. Oleh karena itu, Jokowi meminta jajarannya menjadikan negara yang sukses melakukan adaptasi perubahan ke depan sebagai benchmark.

Beberapa yang disampaikan Jokowi antara lain Australia untuk pendidikan anak usia dini, Finlandia untuk pendidikan dasar dan menengah, di Jerman untuk pendidikan vokasi, di Korea untuk perguruan tinggi.

Baca Juga: Jokowi naikkan target pemeriksaan spesimen Covid-19 jadi 20.000 per hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×