Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba-tiba memanggil sejumlah menterinya malam ini. Padahal, pesawat kepresidenan baru saja mendarat di Bandara Halim Perdana Kusumah pukul 19.00 WIB usai melakukan kunjungan kerja tiga hari di Sumatera.
Entah pertimbangan apa yang membuat Jokowi memutuskan untuk menggelar rapat terbatas (ratas) itu. Bahkan Menteri Sekretaris Kabinet (Mensesneg) Pratikno mengakui, undangan ratas mendadak dan tidak tahu siapa saja yang akan hadir.
Selain Pratikno, sejumlah menteri memang sudah tiba di Istana Negara, seperti Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil. Di antara mereka hadir juga Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Myrza Adityaswara dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad.
Sofyan mengatakan, Jokowi ingin mengetahui kondisi perekonomian terakhir, termasuk perkembangan nilai tukar rupiah yang sudah menembus level Rp 13.059 per dollar AS. Mata uang garuda terus melemah lebih dalam.
Menurutnya, pelemahan nilai tukar masih dalam batas yang aman. "Yang bisa kita lakukan saat ini adalah memperbaiki iklim investasi, agar neraca transaksi berjalan ke depan lebih baik," ujar Sofyan, Selasa (10/3) di Istana Negara, Jakarta.
Sofyan meyakinkan, kondisi ini masih aman bagi perekonomian nasional secara keseluruhan. Meski pemerintah menunjukan nada optimisme, tetapi Jokowi tampaknya tidak mau menunda membahas rupiah hingga esok hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News