kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.498.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.869   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.180   -15,38   -0,21%
  • KOMPAS100 1.103   -3,42   -0,31%
  • LQ45 875   -1,81   -0,21%
  • ISSI 219   -0,87   -0,40%
  • IDX30 447   -1,42   -0,32%
  • IDXHIDIV20 538   -2,95   -0,54%
  • IDX80 127   -0,35   -0,27%
  • IDXV30 135   -0,21   -0,15%
  • IDXQ30 149   -0,54   -0,36%

Jokowi Kenalkan Prabowo Sebagai Presiden Terpilih Saat Membuka World Water Forum


Senin, 20 Mei 2024 / 10:04 WIB
Jokowi Kenalkan Prabowo Sebagai Presiden Terpilih Saat Membuka World Water Forum
Menteri Pertahanan dan Presiden Terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto menyapa para delegasi dan pemimpin negara saat diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo pada pembukaan World Water Forum ke-10 2024 di Nusa Dua, Bali, Senin (20/5/2024).


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali Indonesia.

Selain menyampaikan pidato pembukaan, Presiden Jokowi mengatakan bahwa masa jabatannya akan berakhir pada Oktober tahun ini. Ia memperkenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia terpilih untuk memimpin Indonesia berikutnya. 

Menurutnya, Prabowo akan melanjutkan komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam pengelolaan air dunia (world water management).

Baca Juga: Buka World Water Forum, Jokowi: 500 Juta Petani Rentan Mengalami Kekeringan pada 2050

"On this good occasion allow me to introduce the president elect of Indonesia Mr Prabowo Subianto, who is currently serving as the minister of defense," ucap Jokowi saat membuka World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, Senin (20/5).

Jokowi mengatakan, suatu kehormatan bagi Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah WWF ke-10 untuk meneguhkan komitmen bersama dan merumuskan aksi nyata pengelolaan air yang inklusif dan berkelanjutan.

Ia mengingatkan, dari 72% permukaan bumi yang tertutup air, hanya 1% yang bisa diakses dan digunakan sebagai air minum dan keperluan sanitasi.

"Bahkan di tahun 2050, 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80% pangan dunia diprediksi paling rentan mengalami kekeringan," ujar Jokowi saat membuka World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, Senin (20/5).

Jokowi menyebut, tanpa air, tidak ada makanan, tidak ada perdamaian, dan tidak ada kehidupan. Oleh sebab itu air harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnya sangat berharga.

Jokowi melanjutkan, sebagai negara yang mempunya luas perairan yang mencapai 65%, Indonesia kaya kearifan lokal dalam pengelolaan air. Mulai dari sepanjang garis pantai, pinggiran aliran sungai, sampai tepian danau.

Misalnya, masyarakat Indonesia memiliki budaya terhadap air, salah satunya adalah sistem pengairan subak di Bali yang dipraktikkan sejak abad 11 yang lalu dan diakui sebagai warisan budaya dunia. 

Baca Juga: Indonesia Perjuangkan Empat Hal Pokok pada Perhelatan World Water Forum

Selain itu bagi masyarakat Bali air adalah kemuliaan yang mengandung nilai-nilai spiritual dan budaya yang harus dikelola bersama-sama.

Hal tersebut sejalan dengan tema WWF tahun ini yaitu air bagi kemakmuran bersama. Bisa dimaknai menjadi tiga prinsip dasar. Yaitu menghindari persaingan, mengedepankan pemerataan dan kerja sama inklusif, serta menyokong perdamaian dan kemakmuran bersama

"Ketiganya hanya bisa terwujud dengan sebuah kata kunci yaitu kolaborasi," ucap Jokowi.

Jokowi menyatakan, di Indonesia kolaborasi menjadi kunci keberhasilan merestorasi Sungai Citarum. Serta pengembangan energi hijau solar panel terapung di Waduk Cirata yang menjadi terbesar di Asia Tenggara dan ketiga di dunia.

"Dengan berkumpulnya kita di Bali tentu Indonesia berharap dunia dapat saling bergandengan tangan secara berkesinambungan untuk dapat memperkuat komitmen kolaborasi dalam mengatasi tantangan global terkait air," terang Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×