Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BOGOR. Presiden Joko Widodo meminta penyedia jasa penerbangan untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat. Hal ini disampaikan Jokowi saat menanggapi maskapai penerbangan Lion Air yang terlambat menerbangkan 6000 penumpang sepanjang Rabu (18/2) hingga Kamis (19/2).
"Yang jelas pelayanan masyarakat harus yang sebaik-baiknya," kata Jokowi di Istana Bogor, Jumat (20/2).
Selebihnya, Jokowi menyerahkan masalah ini kepada Menteri Perhubungan dan pihak perusahaan Lion Air. Jadwal penerbangan maskapai Lion Air dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cangkareng, Banten, sepanjang Rabu hingga Kamis (18-19/2), kacau-balau. Sekurangnya 15 penerbangan Lion Air ke beberapa tujuan tertunda hingga 24 jam.
Lebih dari 6.000 penumpang terlambat untuk diterbangkan. Selain itu, keberangkatan sekitar 600 penumpang tertunda hingga hari berikutnya.
Beberapa penerbangan di Terminal IB yang terlambat antara lain rute Jakarta-Kualanamu, Jakarta-Palembang, Jakarta-Bengkulu, Jakarta-Pontianak, Jakarta-Surabaya, Jakarta-Ternate, dan Jakarta-Kendari.
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengungkapkan, situasi ini terjadi karena tiga pesawatnya mengalami kerusakan. Ketiga pesawat tersebut kemasukan benda asing. Satu pesawat kemasukan burung di Semarang dan dua lainnya kemasukan benda asing atau foreign object debris (FOD) di Jakarta. Menurut Edward, kerusakan ketiga pesawat itulah pangkal gangguan layanan penumpang.
Edward menjelaskan, tak mudah bagi maskapai penerbangan untuk mengganti pesawat lain apabila satu pesawat mengalami kerusakan. Sebab, semua pesawat sudah mempunyai jadwal masing-masing dan semua penerbangan saling terkoneksi.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan soal itu dari otoritas bandara. Kemenhub kemudian mengizinkan maskapai Batik Air yang masih satu grup dengan Lion Air untuk membantu mengatasi masalah yang dihadapi Lion Air. (Icha Rastika)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News