kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.953.000   -3.000   -0,15%
  • USD/IDR 16.503   40,00   0,24%
  • IDX 6.863   -63,21   -0,91%
  • KOMPAS100 995   -10,19   -1,01%
  • LQ45 767   -9,68   -1,25%
  • ISSI 220   -1,22   -0,55%
  • IDX30 398   -5,00   -1,24%
  • IDXHIDIV20 468   -7,04   -1,48%
  • IDX80 112   -1,24   -1,09%
  • IDXV30 115   -0,68   -0,59%
  • IDXQ30 130   -1,55   -1,19%

Jokowi jelaskan hukuman mati ke siswa Taruna


Senin, 02 Maret 2015 / 11:18 WIB
Jokowi jelaskan hukuman mati ke siswa Taruna
ILUSTRASI. Akumindo meminta keberpihakan dari pemerintah menjaga keberlangsung bisnis UMKM. KONTAN/Baihaki/9/8/2023


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ratusan siswa Sekolah Menengah Atas Taruna Nusantara dengan seksama mendengarkan sambutan presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta. Banyak hal yang disampaikan Jokowi pada saat itu.

Satu hal yang secara tegas disampaikan Jokowi adalah mengenai pentingnya hukuman mati, bagi pengedar Narkotika dan Obat-obatan terlarang (Narkoba). Menurut Jokowi, setiap hari ada 50 orang yang meninggal karena mengonsumsi narkoba.

Oleh karenanya, berdasarkan hukum positif yang berlaku, maka hukuman yang dijatuhkan bagi mereka adalah hukuman mati. Nah, terkait hal itu Jokowi secara tegas tidak akan memberikan grasi alias pengampunan bagi orang yang oleh pengadilan divonis bersalah. "Itu hukum positif kita, yang eksekusi mati bukan presiden tetapi pengadilan," ujar Jokowi, Senin (2/3) di Istana Negara, Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi sempat menanyakan pendapat para siwa yang hadir mengenai hukuman mati. Dengan kompak para siswa itu mengatakan "setuju".

Ia juga mengingatkan, bagi siapapun untuk tidak mengintervensi hukum yang berlaku di Indonesia. Sebab, aturan hukum adalah kedaulatan negara Indonesia.

Seperti diketahui, masalah hukuman mati ini tengah menjadi sorotan Internasional. Apalagi Indonesia akan segera mengeksekusi dua terpidana mati asal Australia, dan satu dari Brazil. Kedua negara itu mengkritik pelaksanaan hukuman mati yang disampaikan oleh masing-masing kepala negaranya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×