kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Jokowi: Jangan panasi hubungan dengan Australia


Senin, 23 Februari 2015 / 17:47 WIB
Jokowi: Jangan panasi hubungan dengan Australia
ILUSTRASI. Cara Berobat Menggunakan BPJS Kesehatan untuk Penyakit Umum, Berat, dan Darurat. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nz


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Presiden Joko Widodo tidak mau mempersoalkan lagi pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang mengungkit soal bantuan Australia untuk korban tsunami dalam protesnya terhadap ancaman hukuman mati terhadap kelompok "Bali Nine". Menurut Jokowi, Pemerintah Indonesia sudah mendapat klarifikasi dari Negeri Kanguru.

"Kan sudah ada klarifikasi dari kemarin. Kamu tuh jangan panas-panasi (hubungan Indonesia dengan Australia)," tutur Jokowi saat tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (23/2).

Jokowi tak menyebutkan secara rinci soal klarifikasi yang didapat Pemerintah Indonesia itu. Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan bahwa sikap pemerintah tak akan melunak terhadap terpidana mati kasus narkoba.

"Tidak (pengaruh). Itu kedaulatan hukum kita," ucap Jokowi.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menjelaskan bahwa Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop meneleponnya untuk meluruskan pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang mengaitkan bantuan Australia pasca-tsunami di Aceh dengan rencana eksekusi mati dua warga negara Australia.

Menurut Kalla, dalam pembicaraan pada Kamis (19/2) siang, Bishop mengatakan bahwa Australia tidak bermaksud mengungkit-ungkit bantuan yang diberikan kepada Indonesia terkait tsunami tersebut. 

Kepada Kalla, Bishop menegaskan bahwa pernyataan Abbott tersebut sebenarnya untuk menekankan bahwa sejak dulu hubungan Indonesia dan Australia terjalin baik. 

"Bishop menjelaskan bahwa itu salah pengertian. (Abbott) ingin mengatakan, hubungan Indonesia dan Australia sejak dulu bagus, termasuk pada waktu tsunami itu, partisipasi Australia bagus," kata Kalla di Istana Bogor, Jumat (20/2). (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×