kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

JK: Indonesia telat membuka sistem yang baik di sektor manufaktur


Selasa, 08 Januari 2019 / 11:46 WIB
JK: Indonesia telat membuka sistem yang baik di sektor manufaktur


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan ekonomi di tengah ketidakpastian global yang semakin tak menentu.

Sebab, di tahun lalu pemerintah telah melakukan berbagai perbaikan sistem dengan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi jilid XVI.

JK bilangan, dunia saat ini tengah menghadapi ketidakpastian global yang luar biasa. Contohnya, pemerintahan Amerika Serikat (AS) tengah shutdown saat ini akibat ulah pemimpinnya.

"Mungkin kalau Indonesia seperti AS, masyarakat sudah banyak demo di jalan dan Menteri Keuangan tidak boleh mengeluarkan cek sementara," katanya saat memberi sambutan dalam acara outlook perekonomian Indonesia 2019, Selasa (8/1).

Tak hanya di AS, menurut JK pasar Eropa juga belum stabil akibat Brexit. Kemudian, Timur Tengah juga dikatakannya sedang mengalami kekacauan. Pun juga dengan Asia Selatan dan Asia Timur juga masih ada masalah.

"Kalau dilihat gejolak ekonomi yang relatif aman itu adanya di Asia Tenggara, makanya inisiatif sebetulnya kesempatan bagi Indonesia dengan adanya perang dagang itu bagus karena ada upaya ekspor China bisa dilaksanakan oleh negara lain termasuk Indonesia," jelas JK.

Tapi, Wapres juga menyatakan, Indonesia memang terlambat membuka sistem yang baik di bidang manufaktur. Sehingga saat ini, Indonesia cenderung keteteran dalam neraca perdagangan yang saat ini masih defisit.

"Kalau defisit neraca perdagangan tinggi maka kita harus mengurangi impor dan menaikkan ekspor itu hanya konservatif saja," katanya.

"Masalahnya, tanpa menyalahkan siapa-siapa kita terlambat membuka dengan baik sistem manufaktur, makanya kita banyak tergantung oleh negara lain," lanjut JK

Akibatnya, jika ada sedikit gejolak dunia, harga batubara turun, minyak turun, CPO juga turun juga, maka pendapatannya pun juga turun.

Tapi di sisi lain, JK bilang, saat ini APBN berjalan sesuai rencana dan itu menjadi poin tambah untuk kepercayaan masyarakat baik investor dan pengusaha karena adanya stabilitas keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×