kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

JK: Indonesia telat membuka sistem yang baik di sektor manufaktur


Selasa, 08 Januari 2019 / 11:46 WIB
JK: Indonesia telat membuka sistem yang baik di sektor manufaktur


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan ekonomi di tengah ketidakpastian global yang semakin tak menentu.

Sebab, di tahun lalu pemerintah telah melakukan berbagai perbaikan sistem dengan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi jilid XVI.

JK bilangan, dunia saat ini tengah menghadapi ketidakpastian global yang luar biasa. Contohnya, pemerintahan Amerika Serikat (AS) tengah shutdown saat ini akibat ulah pemimpinnya.

"Mungkin kalau Indonesia seperti AS, masyarakat sudah banyak demo di jalan dan Menteri Keuangan tidak boleh mengeluarkan cek sementara," katanya saat memberi sambutan dalam acara outlook perekonomian Indonesia 2019, Selasa (8/1).

Tak hanya di AS, menurut JK pasar Eropa juga belum stabil akibat Brexit. Kemudian, Timur Tengah juga dikatakannya sedang mengalami kekacauan. Pun juga dengan Asia Selatan dan Asia Timur juga masih ada masalah.

"Kalau dilihat gejolak ekonomi yang relatif aman itu adanya di Asia Tenggara, makanya inisiatif sebetulnya kesempatan bagi Indonesia dengan adanya perang dagang itu bagus karena ada upaya ekspor China bisa dilaksanakan oleh negara lain termasuk Indonesia," jelas JK.

Tapi, Wapres juga menyatakan, Indonesia memang terlambat membuka sistem yang baik di bidang manufaktur. Sehingga saat ini, Indonesia cenderung keteteran dalam neraca perdagangan yang saat ini masih defisit.

"Kalau defisit neraca perdagangan tinggi maka kita harus mengurangi impor dan menaikkan ekspor itu hanya konservatif saja," katanya.

"Masalahnya, tanpa menyalahkan siapa-siapa kita terlambat membuka dengan baik sistem manufaktur, makanya kita banyak tergantung oleh negara lain," lanjut JK

Akibatnya, jika ada sedikit gejolak dunia, harga batubara turun, minyak turun, CPO juga turun juga, maka pendapatannya pun juga turun.

Tapi di sisi lain, JK bilang, saat ini APBN berjalan sesuai rencana dan itu menjadi poin tambah untuk kepercayaan masyarakat baik investor dan pengusaha karena adanya stabilitas keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×