kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

JK berterima kasih kepada IDB


Selasa, 04 November 2014 / 14:15 WIB
JK berterima kasih kepada IDB
ILUSTRASI. Kerjasama antara Titipku dan Jaya Group berupa proses digitalisasi pasar-pasar yang berada di bawah naungan Jaya Group lewat aplikasi Titipku.


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Wakil Presiden Jusuf Kalla menyambut baik rencana Bank Pembangunan Islam (IDB) untuk membuka kantor cabang di Jakarta. Menurut Kalla, Indonesia sudah lama bekerjasama dengan IDB yang berpusat di Jeddah tersebut. 

"Dia teman Indonesia, kau belum lahir, dia sudah datang. Ini Indonesia anggota IDB, selalu kita punya hubungan dan kita berterimakasih IDB buka kantor di sini," kata Kalla seusai menerima kedatangan Presiden IDB Ahmad Mohamed Ali Al Madani di Kantor Wakil Presiden, Selasa (4/11). 

Kalla mengatakan, selama ini IDB baru membuka kantor cabang di Kuala Lumpur. Belum ada kantor cabang yang dibuka di Indonesia. 

Kalla juga menyampaikan bahwa IDB kerap membantu Indonesia. Misalnya, kata Kalla, bantuan IDB yang diberikan kepada 6.000 yatim piatu korban tsunami Aceh. "Sebanyak 6.000 anak yatim yang dibantu IDB di Aceh, sudah 10 tahun sejak tsunami," kata Kalla. 

Dalam kesempatan yang sama, Mohamed berharap pembangunan kantor cabang di IDB ini bisa meningkatkan kerjasama dengan Indonesia di berbagai bidang. "Contohnya di proyek energi yang dibutuhkan Indonesia, multifinancing untuk proyek-proyek besar di Indonesia, juga partisipasi dalam forum Islamic Bank di Surabaya di mana kami ada proyek meningkatkan sistem finansial dan pasar," kata Mohamed.   

Ia juga menyampaikan bahwa IDB cabang Jakarta segera beroperasi setelah urusan administrasinya selesai. Menurut Mohamed kerjasama dengan Indonesia sudah terjalin sejak 40 tahun yang lalu. Mohamed pertama kali datang ke Indonesia sekitar 1963-1964. "Indonesia adalah anggota pembiayaan yang sangat kuat dan kami sangat mengapresiasi,"sambungnya. (Icha rastika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×