kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jika hadiri pelantikan Jokowi, Prabowo negarawan


Jumat, 17 Oktober 2014 / 07:37 WIB
Jika hadiri pelantikan Jokowi, Prabowo negarawan
ILUSTRASI. Kurs Dollar-Rupiah di BCA Hari Ini Jumat 5 Mei 2023, Periksa Sebelum Tukar Valas)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/07/2021.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pengamat politik dari Universitan Gajah Mada Arie Sudjito mengatakan, Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto sebaiknya memenuhi undangan pelantikan presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 20 Oktober mendatang. Ia menilai, kehadiran Prabowo akan membangun citra yang baik dan menunjukkan sikap kenegarawanannya.

"Kalau mau tunjukkan kenegarawanan, Prabowo harusnya hadir. Prabowo justru punya image positif," ujar Arie, saat dihubungi, Kamis (16/10/2014) malam.

Menurut Arie, komitmen Koalisi Merah Putih untuk menjadi oposisi di pemerintahan boleh saja dipertahankan. Namun, elitenya harus menempatkan diri sebagai tokoh negara dengan menghadiri acara-acara kenegaraan.

"Ada wilayah di mana dirinya berperan oposisi yang kritis dengan pemerintahan, tidak apa-apa. Tapi ini kan acara kenegaraan, perlu menempatkan dirinya sebagai tokoh negara," kata Arie.

Adanya desakan dari pendukung Prabowo agar mantan calon presiden itu tak perlu hadiri pelantikan Jokowi-JK, menurut Arie, tak perlu dipenuhi.

"Tidak perlu katakan tidak datang karena diminta tidak datang oleh pendukung. Jangan dijadikan alasan gara-gara anjuran pendukung jadi tidak datang," ujarnya.

Arie mengatakan, saat ini massa pendukung Jokowi dan Prabowo sudah cair dan bersatu mengawal pemerintahan ke depan. Seharusnya, sikap tersebut ditiru oleh para elite di partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat.

"Masyarakat sudah cair, jadi tidak terbelah pendukung Jokowi dan Prabowo. Tapi malah elitenya masih terbelah," ujar Arie.

Sebelumnya, beberapa hari menjelang pelantikan Jokowi-JK, Pimpinan MPR mengundang seluruh ketua umum partai politik untuk menghadiri pelantikan di Gedung MPR, pada Senin (20/10/2014) mendatang. Kehadiran seluruh ketua umum partai dinilai akan mencairkan ketegangan politik saat ini. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×