Jalan Tol Manado - Bitung Sepi, BPJT Kaji Opsi Diskon Tarif

Kamis, 27 November 2025 / 15:04 WIB

ILUSTRASI. Gerbang Tol Bitung pada Jalan Tol Manado-Bitung, Sulawesi Utara. BPJT Kementerian Pekerjaan Umum (PU) hendak melakukan evaluasi kondisi ruas Tol yang masih sepi, salah satunya ruas tol Manado-Bitung.

Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) hendak melakukan evaluasi kondisi ruas Tol yang masih sepi, salah satunya ruas tol Manado-Bitung.

Pemerintah bersama PT Jasa Marga Tbk (JSMR) sebagai pengelola kini sedang mencari solusi untuk mengerek volume lalu lintas di jalan bebas hambatan tersebut.

Kepala BPJT, Wilan Oktavian mengatakan bahwa Tol Manado-Bitung saat ini memiliki tingkat trafik yang rendah. Oleh karena itu, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Jasamarga untuk mencari cara agar kerugian yang dialami dapat teratasi.

"Memang lagi kita evaluasi, memang trafik rendah kita lagi cari solusi. Apa yang harus kita lakukan antara kita dengan Jasamarga," ujarnya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (25/11/2025).

Salah satu opsi yang kini sedang digodok adalah pemberian diskon tarif. Usulan ini muncul dengan harapan penurunan harga bisa mendorong lebih banyak pengguna jalan untuk melintas.

Wilan menjelaskan, meski tarif menjadi lebih kecil, jika volume trafik naik signifikan, maka secara kumulatif total pendapatan atau revenue bisa meningkat.

Ia mencontohkan, skema diskon tarif di luar masa liburan sudah berhasil diterapkan di ruas Tol Becakayu. Di Becakayu, kata dia, perhitungan menunjukkan bahwa dengan diskon di waktu-waktu tertentu, trafik yang lewat lebih banyak, sehingga prediksi revenue-nya secara kumulatif naik.

"Itu mungkin Manado-Bitung salah satu upaya yang lagi kita coba," pungkasnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi V DPR RI, Yasti Soepredjo Mokoagow menyoroti sepinya ruas tol Manado-Bitung yang membuat negara harus menanggung subsidi triliunan rupiah.

Yasti menyebut, lalu lintas harian (traffic) Tol Manado-Bitung jauh di bawah asumsi yang tertera dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT). Berdasarkan temuannya di lapangan, kondisi ini membuat negara merugi hingga lebih dari Rp 300 miliar per tahun.

"Sampai hari ini jalan tol Manado-Bitung itu masih rugi, dan setiap tahun kalau saya tidak salah, lebih dari Rp 300 miliar pemerintah harus memberikan subsidi," kata Yasti dalam Rapat Kerja bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU), di Kompleks Parlemen, Rabu (26/11).

Untuk meningkatkan minat masyarakat melintas, Yasti mengusulkan agar pemerintah sepakat dengan BUJT untuk memberikan diskon tarif tol. Kebijakan ini dinilai perlu dilakukan agar masyarakat sekitar terbiasa menggunakan jalan tol.

Menurutnya, kerugian di tol tersebut akan semakin besar jika dikalkulasikan dengan anggaran preservasi (pemeliharaan) jalan nasional Manado-Bitung yang rusak akibat kendaraan yang enggan masuk tol.

"Kerugian di jalan tol ditambah dengan preservasi, anggaran untuk preservasi di jalan Manado-Bitung itu lebih dari Rp 400 miliar. Kenapa kalau kita memberikan diskon dulu ya, kita banting harga dulu untuk jalan tol, agar masyarakat terbiasa dulu menggunakan jalan tol itu," pungkasnya.