kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Isu Hoaks Meningkat Jelang Pemilu, Menkominfo: Waspada Potensi Kekacauan Informasi


Rabu, 20 September 2023 / 17:17 WIB
Isu Hoaks Meningkat Jelang Pemilu, Menkominfo: Waspada Potensi Kekacauan Informasi
ILUSTRASI. Pemilu Damai 2024 harus diupayakan semua pihak karena potensi kekacauan informasi terus membayangi


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukenali 928 isu hoaks yang berkaitan Pemilu pada Tahun 2019 lalu.  Meski angka tersebut sempat menurun usai pelaksanaan Pemilu, namun awal Tahun 2023, terdapat kenaikan dari 51 isu hoaks Pemilu jika dibandingkan sepanjang Tahun 2022.

Menkominfo Budi Arie Setiadi menyatakan Pemilu Damai 2024  harus diupayakan semua pihak karena potensi kekacauan informasi terus membayangi.  

"Pada awal tahun 2023, hingga 19 September 2023 ini ditemukan 152 isu hoaks.  Sehingga total isu hoaks sejak 2018 sampai 19 September 2023 sebanyak 1.471 isu hoaks," jelasnya dalam Forum #YukPahamiPemilu – Google Indonesia di Thamrin Nine, Jakarta Pusat, Rabu (20/09/2023).

Menteri Budi Arie menilai antisipasi terhadap information disorder pada masa Pemilu sangat penting. Menurutnya, ada banyak  pelajaran dari berbagai negara seperti Pemilu Prancis dan Brazil pada Tahun 2022 serta, Pemilu Amerika Serikat tahun 2020.

Baca Juga: Kominfo Dorong Pemilu Damai 2024

"Disinformasi dalam kegiatan elektoral dapat mengakibatkan polarisasi antar masyarakat secara berkepanjangan, menurunnya kepercayaan pada demokrasi dan institusi pemerintahan, serta menimbulkan instabilitas politik yang menghambat roda perekonomian," jelasnya. 

Oleh karena itu, Menkominfo menyatakan penanganan hoaks disinformasi pada Pemilu 2024 harus dilakukan dengan intensif. 

"Jangan sampai, kemudahan penyebaran informasi antar individual yang seharusnya mendorong penguatan demokrasi kita, justru dimanfaatkan pihak-pihak tak bertanggung jawab, untuk saling menjatuhkan satu sama lain melalui information disorder," tandasnya.

Guna merespons kecenderungan kenaikan tren sebaran isu hoaks menjelang Pemilu, Kementerian Kominfo melakukan langkah penanganan pada tingkat hulu, tengah, dan hilir.  Pada tingkat hulu, Kementerian Kominfo terus melakukan peningkatkan literasi dan kecakapan digital masyarakat dalam merespons hoaks melalui kampanye, edukasi, dan sosialisasi anti hoaks dalam Gerakan Nasional Literasi Digital.  

Baca Juga: Menkominfo Minta OJK Blokir Rekening Bank Terkait Judi Online

"Pada tingkat menengah, kami melakukan penerbitan klarifikasi hoaks terkait pemilu (hoaks debunking).  Bersama platform digital, kami juga melakukan take-down (penghapusan) konten hoaks terkait pemilu dan pemutusan akses situs yang mengandung hoaks pemilu," jelas Menteri Budi Arie.

Pada tingkat hilir, Kementerian Kominfo memberikan dukungan data kepada Bareskrim POLRI untuk melakukan upaya penegakan hukum, terhadap pembuat dan penyebar hoaks terkait Pemilu. 

"Pelaksanaan Pemilu harus terbebas dari segala bentuk intervensi dan pengaruh pihak yang tidak bertanggung jawab.  Pemilu 2024 adalah pesta untuk kita semua.  Perayaannya harus bisa menjadi kebanggaan kita semua sekaligus menjadi refleksi kedewasaan kita dalam berdemokrasi," tegas Menkominfo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×