Reporter: Yudho Winarto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menegaskan, kondisi keamanan Bali terkendali. Pernyataan ini terkait dengan perhelatan peringatan 10 tahun Bom Bali I.
"Kami justru memdapatkan infomasi bahwa kondisi atau keadaan di Bali sepenuhnya under control dari pihak yang memiliki otoritas," katanya di Istana, Jumat (12/10).
Pernyataan Julian ini sekaligus menepis pemberitaan perihal mengenai adanya ancaman teror pada peringatan yang dihadiri PM Australian Julia Gillard, pemimpin oposisi Tony Abbot dan mantan PM John Howard. "Jadi tidak benar Presiden tidak hadiri peringatan tersebut karena alasan keamanan," jelasnya.
Sebagai informasi, peringatan 10 tahun Bom Bali dipusatkan di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Jimbaran. Untuk Perihal adanya kabar yang menyangkut ancaman teror di peringatan yang rencananya berlangsung di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Jimbaran, pemerintah menjamin sepenuhnya keberlangsungan acara tersebut. "Pasti setiap tokoh asing ke Indonesia ada jaminan keamanan dari pemerintah dan masyarakat," jelasnya.
PM Julia Gillard akan hadir pada Jumat (12/10). Untuk menjamin keamanan, tidak kurang melibatkan lebih dari 2.000 personel, termasuk 1.003 polisi Polda Bali dan 118 polisi Mabes Polri serta dari TNI.
Pasukan pengamanan presiden (Paspampres) pun dilibatkan dalam pengamanan yang sifatnya Very Very Important Person-VVIP. Pemerintah Australia menyatakan bahwa 2012 Bali Memorial Services akan menjadi peringatan terakhir kalinya atas tragedi itu, antara lain dengan doa, dan peletakan karangan bunga.
Kedubes Australia di Jakarta mengharapkan partisipasi Pemerintah Indonesia, sebagaimana peringatan pertama Bom Bali tahun 2003, yang diwakili Menko Polhukam. Sementara Selandia Baru dijadwalkan akan mengirim menteri luar negerinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News