kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Istana ikut mengomentari isu pertemuan Samad-PDIP


Kamis, 22 Januari 2015 / 15:43 WIB
Istana ikut mengomentari isu pertemuan Samad-PDIP
ILUSTRASI. Udang Asam Manis Jamur bakal jadi menu masakan yang tak boleh Moms lewatkan


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pihak Istana membantah pernyataan Pelaksana Tugas PDI Perjuangan, Hasto Kristianto, terkait pertemuan Ketua KPK Abraham Samad dengan elite partai pendukung Joko Widodo saat pemilu presiden 2014.

Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto yang juga terlibat dalam tim 11 pemenangan Jokowi mengaku, bahwa tim saat itu pihaknya terkendala dengan etika pimpinan KPK sehingga sulit untuk bertatap muka dengan Abraham.

Andi mengaku bahwa nama Abraham memang sempat dipertimbangkan menjadi calon wakil presiden. Abraham salah satu dari tujuh calon yang dipertimbangkan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk mendampingi Jokowi.

Setelah tim 11 untuk pemenangan Jokowi terbentuk di bulan Februari 2014, tim tersebut kemudian mendapat tugas menghimpun seluruh data kandidat. Namun, dalam prosesnya, tim itu ternyata kesulitan menelusuri data Abraham.

“Kesulitan kami di tim untuk melakukan evaluasi terhadap kemungkinan pak Abraham Samad menjadi calon wakil presiden adalah tidak dimungkinkannya dilakukan pertemuan dengan Abraham Samad karena etika pimpinan, etika kelembagaan yang ada di KPK. Jadi kami tidak bisa bertemu, atau wawancara dengan Abraham,” ucap Andi di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/1).

Akhirnya, tim 11 itu hanya memberikan data-data yang disampaikan publik terkait Abraham tanpa bisa melakukan pendalaman lebih lanjut. Data tersebut kemudian diserahkan kepada Megawati. Megawati lalu memutuskan Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden bagi Jokowi.

Andi mengaku belum mengetahui pasti pernyataan yang disampaikan Hasto dalam jumpa pers siang tadi. Namun, menurut dia, pertemuan Abraham dengan para elite koalisi tidak mungkin dilakukan.

“Setahu saya itu tidak dimungkinkan karena Pak Abraham Samad tidak bisa bergerak sendirian tanpa pengawal KPK,” imbuh dia.

Hasto sebelumnya menyebut, pertemuan antara kekuatan politik pengusung Jokowi sebagai capres dengan Abraham beserta tim yang mengusungnya, terjadi lebih dari lima kali.

Hasto tidak ingat, di mana saja pertemuan berlangsung. Saat itu, Samad menyampaikan keinginannya untuk mendampingi Jokowi sebagai calon wakil presiden. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×