kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Investor Australia tertarik lima proyek PINA


Senin, 19 Juni 2017 / 22:54 WIB
Investor Australia tertarik lima proyek PINA


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Menteri PPN/Kepala Bappenas bertemu dengan beberapa investor Australia di sela acara Investor Forum yang diselenggarakan oleh Australia Indonesia Business Council, di Perth Senin (19/6). Dalam pertemuan tersebut, Menteri PPN/Kepala Bappenas menjajaki peluang kerja sama investasi 5 proyek PINA (Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah).

Kelima proyek PINA tersebut adalah pertama, untuk proyek pembangunan jalan tol Trans-Jawa dengan total panjang 760 km. Kedua, jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi sepanjang 98 km.

Ketiga, Bandara Internasional Kertajati Jawa Barat Tahap I. Keempat, PLTU Meulaboh, Aceh, berkapasitas 2X200 MW. Kelima, Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambak Lorok, Jawa Tengah, berkapasitas 700 MW.

Total kebutuhan investasi untuk kelima proyek tersebut adalah sebesar US$ 10,85 miliar.

"Ada investor Australia yang tertarik untuk investasi di proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambak Lorok," ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya Senin (19/6) malam.

Bambang memaparkan, pemerintah telah memutuskan proyek PLTGU menggunakan skema PINA, di mana kebutuhan investasinya mencapai US$ 450 juta atau setara Rp 6 triliun. Keberadaan PLTGU Tambak Lorok sangat vital untuk menambah pasokan listrik Jawa-Bali.

PLTGU Tambak Lorok merupakan bagian dari rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) PLN 2016-2025 dan juga bertujuan mendukung terealisasinya proyek 35 ribu MW.

Dalam Investor Forum, Bambang juga menawarkan potensi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Labuan Bajo, yang secara geografis berdekatan dengan Australia. KEK Labuan Bajo adalah salah satu dari 10 destinasi pariwisata unggulan yang telah ditetapkan pemerintah.

KEK Labuan Bajo membutuhkan total investasi senilai US$ 140 juta untuk pengembangan infrastruktur jalan, bandar udara Komodo, Pelabuhan Labuan Bajo, dengan target kunjungan 71 ribu turis domestik dan mancanegara.

Dalam kesempatan yang sama, Bambang juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertambangan dan Perminyakan, Perdagangan, dan Hubungan Industrial Australia William (Bill) Johnston guna membahas peluang kerja sama ekonomi dan investasi kedua negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×