Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyerap likuiditas sebesar Rp 5.975 miliar dari lelang Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tenor 9 bulan dan 12 bulan pada Senin (23/7). Meski begitu, sejauh ini investor asing belum menyerbu SBI.
“Belum ada (investor asing). Saat ini kami lihat yang berminat masih dari resident aja,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto di Gedung BI, Rabu (15/8).
Gubernur BI Perry Warjiyo menambahkan, dalam hal ini bukan berarti SBI tidak laku. Namun, investor asing memiliki banyak pertimbangan instrumen untuk menanamkan dananya di Indonesia. Selain ada SBI, ada pula SBN, saham, dan lain-lain.
“Tentu tergantung preferensinya dari asing. Bukan tidak laku. Kami lelang SBI bulan lalu, kalau asing belum beli bukan tidak laku, tapi preferensi asing masih di SBN,” kata Perry.
“Terutama SBN jangka panjang. Terbukti pada dua lelang terakhir SBN-nya oversubscribe. Oleh karena itu, kami bilang, investor asing bisa pilih saja,” lanjutnya.
Berdasarkan pengumuman hasil lelang SBI yang dikutip Kontan.co.id, nominal penawaran yang masuk sebesar Rp 7,885 miliar untuk SBI tenor 9 bulan dan Rp 6,355 miliar untuk SBI tenor 12 bulan. Sedangkan porsi yang dieksekusi adalah Rp 4,180 miliar untuk SBI 9 bulan dan Rp 1,795 miliar untuk SBI 12 bulan.
Kisaran bunga yang diminta berkisar dari 5,50%-7,25% untuk SBI 9 bulan dan 6,00%-7,50% untuk SBI 12 bulan. Namun, BI hanya memberikan bunga di 6,25% untuk tenor 9 bulan dan 6,35% untuk yang 12 bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News