kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Insentif industri kreatif disiapkan


Senin, 27 Juni 2016 / 17:49 WIB
Insentif industri kreatif disiapkan


Reporter: Agus Triyono | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pemerintah akan memberikan insentif bagi para pelaku ekonomi kreatif. Untuk melaksanakan kebijakan tersebut, pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) saat ini sedang mengumpulkan masukan dari kalangan industri kreatif.

Triawan Munaf, Kepala Bekraf mengatakan, ada beberapa sektor ekonomi kreatif yang saat ini telah diminta masukan mengenai insentif yang bisa diberikan kepada mereka. Pertama, pelaku industri perfilman.

Berdasarkan masukan yang didapat, pelaku industri ini ingin agar mereka diberikan keringanan pajak, seperti pelaku industri film di negara lain. "Untuk yang baru mulai, tiga tahun pertama pasti belum menguntungkan, ada keinginan agar ada grace periode atau keringanan," katanya di Jakarta Senin (27/6).

Selain insentif pajak, pelaku industri kreatif juga minta pemerintah mempermudah proses perizinan, khususnya untuk syuting. Triawan mengatakan, insentif ini diminta karena selama ini proses perizinan syuting di Indonesia masih berbelit dan rumit.

Hal ini katanya, berbeda dengan perlakuan di negara lain. "Di Prancis, tempat mereka ditawarkan jadi lokasi syuting, di sini, pelaku minta izin saja susah prosedurnya," katanya.

Kedua, dari pelaku industri penerbitan. Berdasarkan masukan yang diterima Bekraf, pelaku industri penerbitan ingin agar pemerintah bisa meringankan pajak berlapis yang dikenakan terhadap kertas, penjualan buku dan pengarang.

Triawan mengatakan, pajak berlapis tersebut dinilai membebani  pelaku industri penerbitan. Triawan mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih terus menghimpun masukan dari pelaku industri kreatif mengenai insentif yang diperlukan.

"Setelah itu akan dipelajari semua, kalau diberi insentif, kontribusinya ke ekonomi berapa semua akan dihitung," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×