kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Inpres perbaikan sekolah akan terbit


Rabu, 24 Agustus 2011 / 08:40 WIB
ILUSTRASI. Duet konsol Nintendo Switch dan game Animal Crossing jadi ujung tombak kesuksesan Nintendo tahun ini.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berencana menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) guna mengoptimalkan perbaikan bangunan sekolah yang rusak. Inpres ini diperlukan agar tak ada lagi sekolah yang bangunannya roboh dan menimpa para siswa yang sedang mengikuti pelajaran.

Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan rencana tersebut disampaikan Presiden SBY saat berkunjung ke SDN Tanjung Sari 3 Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur 23 Agustus, sebagai rangkaian kegiatan safari Ramadan tahun ini. "Dalam waktu dekat kami akan membangun dan memperbaiki sekolah-sekolah secara serentak," kata Julain mengutip SBY, Selasa (23/8).

Ia bilang, Presiden SBY juga telah menginstruksikan Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh, agar memberikan bantuan berupa bea siswa untuk anak tak mampu di SDN Tanjung Sari.

Presiden SBY, kata Julian, juga menghimbau agar para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) juga ikut membantu dan memperhatikan infrastruktur SD dan SMP yang rusak di seluruh Indonesia.

M. Nuh menambahkan program perbaikan sekolah ini rencananya dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia. Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) akan memulai program ini pada bulan September mendatang.

Munculnya kebijakan ini dilandasi pengalaman pelaksanaan perbaikan sekolah sebelumnya. Selama ini proses perbaikan dan pembangunan sekolah yang rusak atau tidak layak dilakukan secara sporadis sehingga tidak kunjung selesai. "Kami telah menyiapkan anggaran Rp 12 triliun untuk perbaikan sekolah," katanya.

Berdasarkan data Kemdiknas jumlah sekolah yang rusak di Indonesia mencapai 11% dari 900.000 sekolah. Rencananya proses perbaikan ini dilakukan sampai 2014. Kemdiknas juga berniat melibatkan TNI dalam pembangunan itu sehingga pembangunan dalam dilakukan secara menyeluruh dan serentak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×