kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini tiga strategi pemerintah tekan kasus pertambahan infeksi Covid-19


Jumat, 02 Oktober 2020 / 18:41 WIB
Ini tiga strategi pemerintah tekan kasus pertambahan infeksi Covid-19
ILUSTRASI. Petugas kesehatan menggunakan alat pelindung diri saat memberikan berkas pasien yang tiba di pos pemeriksaan.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya menangani penyebaran Covid-19 di Indonesia, terutama di sembilan provinsi dengan kasus tertinggi. Pemerintah telah menyiapkan tiga strategi guna menekan angka penyebaran Covid-19.

Ketiga strategi itu adalah, pertama perubahan perilaku dan deteksi awal penyebaran Covid19. Dimana strategi ini terdiri dari, mendorong perilaku masyarakat yang mematuhi protokol kesehatan melalui kampanye protokol kesehatan secara sistematis di masyarakat yang melibatkan berbagai kalangan, operasi yustisi untuk menegakkan disiplin protokol kesehatan, dan mendorong strategi testing dan tracing yang tepat sasaran.

Strategi kedua, pembangunan pusat-pusat karantina dan isolasi, yang terdiri dari fasilitas karantina terpusat disediakan untuk pasien asymptomatic dan ringan, sehingga RS tidak penuh dan mencegah penularan dalam keluarga. Kemudian setiap kota yang memiliki jumlah kasus positif tinggi agar menyediakan fasilitas isolasi terpusat yang dilengkapi dengan fasilitas kesehatan yang memadai untuk penanganan pasien OTG dan gejala ringan.

Baca Juga: Per Kamis (1/10), flat isolasi mandiri di Wisma Atlet terisi 1.877 pasien OTG

Strategi ketiga, ialah manajemen perawatan Covid-19, dimana menerapkan protokol standar terapi penanganan pasien. Dalam hal ini Jodi menambahkan Kementerian Kesehatan sudah menyusun bersama 5 organisasi profesi dan tim RS BUMN. Kemudian selanjutnya memastikan setiap RS rujukan memiliki bed capacity, medical supplies dan equipment yang memadai untuk menjalankan protokol tersebut.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito bilang, pemerintah terus meningkatkan kapsitas dan kapabilitas fasilitas kesehatan dalam memberikan layanan kesehatan.

"Sehingga pasien Covid-19 dapat menerima perawatan yang sesuai standar sehingga dapat menekan angka kematian," tutur Wiku.

Juru bicara Kemenko Marves Jodi Mahardi mengatakan saat ini kerjasama seluruh stakeholders sudah semakin baik. Dimana protokol kesehatan standar, terapi penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit (RS) sudah mulai disosialisasikan oleh dinas-dinas kesehatan dan berbagai asosiasi profesi dokter, dan para gubernur ikut mengawasi implementasinya.

"Kemudian masing-masing daerah juga terus meningkatkan ketersediaan pusat-pusat isolasi termasuk di hotel-hotel bekerjasama dengan PHRI," jelas Jodi saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (2/10).

Jodi menambahkan, tantangan yang dihadapi selain disiplin masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan juga bagaimana memastikan testing dan tracing yang tepat sasaran yang dikombinasikan dengan isolasi terpusat.

"Kita akan terus mendorong penambahan dan pelatihan contact tracers, dan juga memastikan kontak erat dan kasus konfirmasi menjalankan karantina dan isolasi," imbuhnya.

Selanjutnya: Pemerintah tanggung biaya pasien Covid-19 jika memenuhi syarat ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×